Kebersihan dan Iman: Tafsir Mendalam Sabda Nabi tentang Sebagian dari Iman

Kebersihan dan Iman: Tafsir Mendalam Sabda Nabi tentang Sebagian dari Iman

Kebersihan dan Iman: Tafsir Mendalam Sabda Nabi tentang Sebagian dari Iman

09/09/2025 | Humas BAZNAS

Islam adalah agama yang sempurna, mengajarkan manusia untuk senantiasa menjaga hubungan dengan Allah dan sesama makhluk-Nya. Salah satu ajaran yang menegaskan kesempurnaan Islam adalah perintah untuk menjaga kebersihan. Rasulullah SAW bersabda, "At-thahuru syathrul iman" (kebersihan adalah sebagian dari iman). Hadis ini menjadi dasar penting yang menghubungkan kebersihan dan iman dalam kehidupan seorang muslim.

Mengapa kebersihan dan iman dipadukan dalam sabda Nabi? Karena kebersihan bukan sekadar persoalan fisik, tetapi juga bagian dari ibadah yang menunjukkan kualitas keimanan seorang muslim. Seorang yang beriman tidak hanya memperhatikan kesucian hatinya, tetapi juga tubuh, pakaian, rumah, dan lingkungannya.

Di era modern, kesadaran umat Islam tentang pentingnya kebersihan dan iman harus semakin ditingkatkan. Banyak penyakit timbul akibat kelalaian menjaga kebersihan. Padahal, Islam sudah jauh hari menekankan bahwa kebersihan adalah salah satu pintu menuju kesehatan dan ridha Allah.

Oleh karena itu, artikel ini akan membahas lebih dalam tentang makna kebersihan dan iman, hikmah di balik sabda Nabi, serta bagaimana implementasi menjaga kebersihan dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim.


Makna Kebersihan dan Iman dalam Sabda Nabi

Hadis Rasulullah SAW yang berbunyi “At-thahuru syathrul iman” memberikan tafsir yang sangat luas mengenai hubungan kebersihan dan iman. Para ulama menjelaskan bahwa kata thaharah bukan hanya sebatas bersih dari kotoran, tetapi juga kesucian jiwa dari dosa dan penyakit hati.

Pertama, kebersihan dan iman berkaitan dengan ibadah ritual. Seorang muslim tidak sah shalatnya tanpa wudhu, dan tidak sah ibadah hajinya tanpa ihram yang bersih. Ini menegaskan bahwa kebersihan adalah syarat sah ibadah.

Kedua, kebersihan dan iman berkaitan dengan kebersihan fisik. Islam memerintahkan untuk mandi, memotong kuku, mencukur rambut, hingga memakai pakaian yang rapi. Semua itu menunjukkan bahwa menjaga penampilan adalah bagian dari iman.

Ketiga, kebersihan dan iman juga mencakup kebersihan lingkungan. Rasulullah SAW melarang umatnya membuang kotoran di jalan, air, atau tempat yang dilalui manusia. Ini adalah bentuk nyata bahwa Islam mendidik umatnya menjadi masyarakat yang sehat dan peduli lingkungan.

Keempat, kebersihan dan iman mencakup kebersihan hati. Seorang muslim tidak hanya membersihkan diri dari najis, tetapi juga dari sifat iri, dengki, sombong, dan dendam. Hati yang bersih adalah tanda iman yang sempurna.

Kelima, hadis ini menegaskan bahwa kebersihan dan iman adalah satu kesatuan. Tidak mungkin seseorang mengaku beriman jika masih mengabaikan kebersihan, baik lahir maupun batin.


Hubungan Kebersihan dan Iman dengan Kesehatan

Selain aspek spiritual, Islam juga memandang bahwa kebersihan dan iman sangat berkaitan erat dengan kesehatan. Seorang muslim yang menjaga kebersihan tubuhnya otomatis akan terhindar dari berbagai penyakit.

Pertama, kebersihan dan iman mendorong umat Islam untuk berwudhu sebelum shalat. Secara medis, wudhu membersihkan bagian tubuh yang paling sering terkena kuman, seperti wajah, tangan, dan kaki. Ini membuktikan bahwa ibadah memiliki manfaat kesehatan.

Kedua, kebersihan dan iman mengajarkan pentingnya mandi wajib maupun mandi sunnah. Hal ini menjaga tubuh tetap segar dan bebas dari kotoran. Bahkan, mandi setelah berhubungan suami istri menjaga kesehatan reproduksi.

Ketiga, kebersihan dan iman menekankan kebiasaan memotong kuku, membersihkan gigi dengan siwak, dan memakai pakaian yang bersih. Semua itu adalah gaya hidup sehat yang sejak lama ditanamkan dalam Islam.

Keempat, menjaga kebersihan dan iman juga berarti menjaga pola makan. Islam melarang makanan yang kotor, haram, atau membahayakan tubuh. Dengan demikian, kesehatan seorang muslim lebih terjamin.

Kelima, dari sisi sosial, orang yang menjaga kebersihan dan iman akan lebih mudah diterima di lingkungan. Sebaliknya, orang yang kotor dan jorok sering dijauhi, bahkan bisa menyebarkan penyakit.


Implementasi Kebersihan dan Iman dalam Kehidupan Sehari-hari

Mengamalkan ajaran tentang kebersihan dan iman tidak cukup hanya dengan mengetahui hadis Nabi. Seorang muslim harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama, kebersihan dan iman diwujudkan dengan menjaga kebersihan diri. Mandi teratur, memakai pakaian yang suci, dan merawat kebersihan mulut adalah contoh implementasi sederhana.

Kedua, kebersihan dan iman diterapkan dalam menjaga rumah dan lingkungan. Islam sangat menekankan kebersihan tempat tinggal karena rumah yang bersih mendatangkan ketenangan dan keberkahan.

Ketiga, kebersihan dan iman bisa dilihat dari perilaku di tempat umum. Tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan masjid, dan tidak mengotori fasilitas umum adalah bentuk nyata ketaatan kepada sunnah Nabi.

Keempat, kebersihan dan iman juga menyentuh aspek pekerjaan. Seorang muslim dianjurkan menjaga kebersihan kantor, peralatan kerja, hingga makanan yang dijual. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan orang lain.

Kelima, kebersihan dan iman sangat penting dalam ibadah kolektif seperti shalat berjamaah. Masjid yang bersih akan membuat jamaah khusyuk, sedangkan masjid yang kotor akan mengurangi kenyamanan.


Hikmah Menjaga Kebersihan sebagai Bagian dari Iman

Dari ajaran Rasulullah SAW, kita bisa mengambil banyak hikmah tentang kebersihan dan iman. Hikmah ini bukan hanya untuk kehidupan akhirat, tetapi juga untuk kebahagiaan dunia.

Pertama, menjaga kebersihan dan iman mendekatkan seorang muslim kepada Allah. Karena setiap amal ibadah yang dilakukan dalam keadaan bersih akan lebih diterima.

Kedua, menjaga kebersihan dan iman membawa kesehatan jasmani dan rohani. Tubuh yang sehat mendukung seorang muslim untuk beribadah lebih maksimal.

Ketiga, menjaga kebersihan dan iman meningkatkan kepercayaan sosial. Seorang muslim yang bersih dan rapi akan lebih dihormati oleh masyarakat.

Keempat, menjaga kebersihan dan iman memberikan keteladanan. Orang lain akan terinspirasi jika melihat muslim yang hidupnya bersih, disiplin, dan penuh iman.

Kelima, menjaga kebersihan dan iman adalah wujud nyata cinta kepada sunnah Rasulullah SAW. Karena beliau sendiri adalah teladan dalam menjaga kebersihan tubuh, pakaian, rumah, dan lingkungan.


Dari uraian di atas, jelas bahwa kebersihan dan iman adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Sabda Nabi “At-thahuru syathrul iman” mengajarkan kita bahwa iman bukan hanya soal keyakinan dalam hati, tetapi juga tercermin dari kebiasaan hidup yang bersih.

Seorang muslim yang benar-benar beriman akan menjaga kebersihan dan iman dalam semua aspek kehidupan: diri, lingkungan, ibadah, hingga interaksi sosial. Dengan menjaga kebersihan, seorang muslim bukan hanya sehat secara jasmani, tetapi juga memperoleh ketenangan rohani.

Oleh karena itu, mari kita jadikan kebersihan dan iman sebagai identitas diri. Setiap langkah menuju kebersihan adalah bagian dari ibadah, dan setiap ibadah yang bersih akan semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT.

 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ