Kapan Boleh Potong Kuku Bagi yang Berkurban, Ini Waktunya Menurut Ulama

Kapan Boleh Potong Kuku Bagi yang Berkurban, Ini Waktunya Menurut Ulama

Kapan Boleh Potong Kuku Bagi yang Berkurban, Ini Waktunya Menurut Ulama

20/05/2025 | NOV

Menjelang Idul Adha, umat Islam yang berniat berkurban biasanya mulai mempersiapkan diri baik secara finansial maupun spiritual. Salah satu persoalan yang kerap ditanyakan adalah kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban. Masalah ini tampak sepele, namun dalam Islam memiliki dimensi ibadah yang penting. Rasulullah SAW memberikan arahan khusus tentang hal ini, dan para ulama pun menjelaskan hukumnya secara rinci.

Mengetahui kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban bukan hanya sekadar mengikuti sunnah, tapi juga menunjukkan ketaatan dan keikhlasan seorang Muslim dalam beribadah. Larangan memotong kuku dan rambut menjelang penyembelihan hewan kurban bukan tanpa hikmah. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim memahami hal ini secara mendalam agar ibadah kurban yang dilaksanakan benar-benar bernilai di sisi Allah SWT.

Hukum Memotong Kuku Bagi yang Berniat Berkurban

Sebelum membahas lebih jauh tentang kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban, kita harus memahami dasar hukumnya terlebih dahulu. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan salah seorang dari kalian ingin berkurban, maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sedikit pun sampai ia menyembelih kurbannya." (HR. Muslim: 1977)

Hadits ini menjadi dasar kuat bagi para ulama dalam menjelaskan kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban. Imam Nawawi menjelaskan bahwa larangan ini bersifat sunnah muakkadah, yaitu sangat dianjurkan untuk diikuti, walau tidak sampai derajat haram jika dilanggar.

Namun, sebagian ulama dari mazhab Hanbali berpendapat bahwa larangan tersebut hukumnya wajib, sehingga memotong kuku atau rambut sebelum hewan kurban disembelih dianggap berdosa. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk hati-hati dan mengetahui kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban sesuai dengan ajaran yang paling kuat.

Ulama kontemporer seperti Syaikh Bin Baz dan Syaikh Utsaimin juga memperkuat pendapat bahwa sunnah ini berlaku bagi orang yang berniat berkurban, bukan seluruh anggota keluarganya. Dengan begitu, pemahaman tentang kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban menjadi lebih jelas dan tidak membingungkan.

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa, berdasarkan hadits dan penjelasan para ulama, kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban adalah setelah hewan kurban disembelih, bukan sebelumnya. Hal ini bertujuan agar pekurban bisa meniru keadaan jamaah haji yang sedang ihram.

Waktu Dimulainya Larangan Potong Kuku bagi Pekurban

Setelah memahami dasar hukum larangan ini, kita masuk pada pembahasan lebih spesifik tentang kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban berdasarkan waktu. Banyak umat Islam yang masih bingung kapan larangan ini mulai berlaku, apakah sejak tanggal 1 Dzulhijjah atau sejak niat kurban muncul?

Mayoritas ulama sepakat bahwa larangan tersebut mulai berlaku sejak masuknya malam pertama bulan Dzulhijjah, atau lebih tepatnya setelah terbenam matahari di akhir bulan Dzulqa’dah. Dengan demikian, kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban sudah tidak diperbolehkan sejak waktu tersebut, sampai hewan kurban disembelih.

Misalnya, jika hilal Dzulhijjah terlihat pada malam Jumat, maka sejak Kamis maghrib, larangan memotong kuku dan rambut sudah berlaku bagi yang berniat berkurban. Ini penting diperhatikan agar tidak melanggar anjuran Rasulullah SAW mengenai kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban.

Namun, apabila seseorang baru berniat berkurban setelah masuknya 1 Dzulhijjah, maka larangan tersebut mulai berlaku sejak niat itu muncul, bukan sejak awal bulan. Hal ini menjelaskan bahwa larangan terkait kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban tidak berlaku secara otomatis, melainkan bergantung pada adanya niat.

Dalam praktiknya, sebagian ulama membolehkan memotong kuku jika benar-benar mendesak, misalnya karena kuku sudah sangat panjang hingga menyulitkan aktivitas. Namun tetap, keutamaan menahan diri adalah bagian dari bentuk penghormatan terhadap sunnah dan ketentuan tentang kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban.

Hikmah di Balik Larangan Potong Kuku Sebelum Kurban

Selain menanyakan kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban, umat Islam juga sering mempertanyakan apa hikmah di balik larangan ini. Tentu saja, segala perintah dan larangan dalam Islam memiliki makna dan tujuan yang dalam, termasuk dalam hal yang tampaknya kecil seperti kuku dan rambut.

Pertama, larangan ini mengajarkan disiplin ibadah. Dengan menahan diri untuk tidak memotong kuku dan rambut, seorang Muslim diajarkan untuk lebih taat dan patuh terhadap ajaran Rasulullah SAW. Hal ini memperkuat makna spiritual tentang kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban.

Kedua, menurut sebagian ulama, larangan ini menunjukkan kesamaan simbolik antara pekurban dan jamaah haji yang sedang berihram. Dalam keadaan ihram, seseorang dilarang mencabut atau memotong rambut dan kuku, sehingga pelaksana kurban pun seolah turut merasakan nuansa ibadah haji dari jauh.

Ketiga, hal ini menjadi bentuk ketaatan lahir dan batin. Ibadah kurban bukan hanya menyembelih hewan, tapi juga menyembelih ego, hawa nafsu, dan keinginan pribadi, termasuk keinginan untuk merapikan diri sebelum waktunya. Maka, memahami kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban adalah bagian dari perjalanan spiritual tersebut.

Keempat, larangan ini menjadi momen muhaasabah diri, ketika seorang Muslim mengintrospeksi niatnya dalam berkurban. Apakah murni karena Allah atau hanya rutinitas tahunan. Dengan menahan diri dari hal kecil seperti kuku, maka diharapkan ibadah menjadi lebih khusyuk.

Kelima, secara medis dan psikologis, larangan ini mengajarkan pentingnya menunda kenyamanan demi kebaikan yang lebih besar. Dalam konteks ini, memahami kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban bisa membentuk mentalitas sabar dan tangguh.

Bolehkah Potong Kuku Setelah Kurban Disembelih?

Pertanyaan ini sering muncul: setelah hewan kurban disembelih, kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban kembali dilakukan? Jawabannya cukup jelas menurut mayoritas ulama, yaitu setelah penyembelihan dilakukan, maka larangan sudah tidak berlaku lagi.

Dengan kata lain, seseorang yang telah menyembelih hewan kurbannya atau menyaksikan kurban atas namanya disembelih, maka ia boleh kembali memotong kuku dan rambut. Inilah waktu yang dianggap tepat dan sah dalam menjawab kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban.

Jika seseorang tidak menyembelih sendiri, tapi mewakilkan kepada panitia kurban, maka ia perlu memastikan bahwa penyembelihan sudah dilakukan. Maka dari itu, banyak ulama menyarankan agar pekurban mengetahui waktu pastinya agar tidak melanggar prinsip kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban.

Namun, jika kurban dilakukan pada hari tasyrik (11–13 Dzulhijjah), maka larangan tetap berlaku sampai hari kurban itu benar-benar disembelih. Artinya, kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban bergantung pada momen penyembelihan itu sendiri, bukan pada tanggal secara umum.

Menjaga diri untuk tetap menahan memotong kuku sampai waktu yang ditentukan juga bagian dari semangat ibadah. Dengan begitu, ibadah kurban tidak hanya terbatas pada menyembelih hewan, tapi juga menjadi jalan pengendalian diri, termasuk dalam konteks kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban.

Memahami kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban merupakan bagian penting dari kesempurnaan ibadah kurban. Meskipun tampak sepele, namun hal ini termasuk bagian dari sunnah Rasulullah SAW yang sangat dianjurkan untuk diikuti oleh umat Islam yang ingin berkurban.

Larangan memotong kuku dan rambut mulai berlaku sejak masuknya 1 Dzulhijjah hingga hewan kurban disembelih. Oleh karena itu, siapa pun yang berniat berkurban sebaiknya sudah menahan diri sejak waktu tersebut sebagai bentuk kepatuhan terhadap ajaran Nabi. Maka, sangat penting memahami dengan benar kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban agar ibadah tidak sia-sia.

Tentu saja, jika seseorang lupa atau tidak tahu lalu memotong kuku, maka tidak membatalkan kurban, tapi pahala dari mengikuti sunnah ini bisa berkurang. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban harus terus disebarkan agar semakin banyak umat Muslim yang menjalankan kurban dengan sebaik-baiknya.

Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda menjalankan ibadah kurban dengan lebih khusyuk dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Jangan remehkan hal-hal kecil dalam ibadah, karena bisa jadi di sanalah letak keberkahan yang besar, termasuk dalam urusan kapan boleh potong kuku bagi yang berkurban.

BAZNAS memberi kemudahan untuk masyarakat yang ingin berkurban. Caranya mudah, Anda bisa mengunjungi link Kurban BAZNAS lalu ikuti petunjuknya.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ