Iman kepada Rasul: Pengertian, 4 Kewajiban, dan 5 Hikmah Meneladaninya

Iman kepada Rasul: Pengertian, 4 Kewajiban, dan 5 Hikmah Meneladaninya

Iman kepada Rasul: Pengertian, 4 Kewajiban, dan 5 Hikmah Meneladaninya

05/09/2025 | Humas BAZNAS

Sebagai seorang muslim, salah satu fondasi utama dalam rukun iman adalah Iman kepada Rasul. Keimanan ini tidak hanya bersifat teoritis, melainkan harus diwujudkan dalam sikap, ucapan, dan perbuatan sehari-hari. Dengan memahami arti Iman kepada Rasul, seorang hamba akan memiliki pedoman hidup yang jelas, karena setiap rasul membawa risalah dari Allah untuk membimbing umat menuju jalan yang benar.

 

Dalam kehidupan modern yang penuh tantangan, pemahaman terhadap Iman kepada Rasul menjadi semakin penting. Rasul diutus bukan sekadar sebagai penyampai wahyu, tetapi juga teladan dalam akhlak, kepemimpinan, dan pengabdian kepada Allah. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas pengertian Iman kepada Rasul, kewajiban yang terkandung di dalamnya, serta hikmah besar yang bisa dipetik oleh umat Islam.

 


 

Pengertian Iman kepada Rasul

 

Iman kepada Rasul adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah mengutus para rasul dari kalangan manusia yang dipilih untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat. Para rasul adalah hamba-hamba Allah yang diberi tugas khusus untuk mengajak manusia menyembah Allah, meninggalkan kesyirikan, serta menegakkan syariat-Nya di muka bumi.

 

Dengan memiliki Iman kepada Rasul, seorang muslim mengakui bahwa setiap rasul membawa kebenaran dari Allah. Mereka bukan sekadar tokoh sejarah, melainkan utusan yang memiliki tugas mulia untuk memperbaiki akhlak dan membimbing manusia menuju jalan lurus. Keyakinan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari iman seorang muslim.

 

Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan pentingnya Iman kepada Rasul. Salah satu ayat yang menjelaskan hal ini adalah QS. An-Nisa: 136:

 

"Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang diturunkan sebelumnya."

 

Ayat ini menunjukkan bahwa Iman kepada Rasul tidak boleh diabaikan, karena hal tersebut merupakan syarat sahnya keimanan seorang muslim.

 

Para ulama menjelaskan bahwa Iman kepada Rasul mencakup keimanan terhadap 25 rasul yang wajib diketahui namanya, mulai dari Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi. Namun, sesungguhnya jumlah rasul yang diutus Allah lebih banyak, sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Ahmad yang menyebutkan jumlah nabi sebanyak 124 ribu dan rasul berjumlah 315.

 

Dengan demikian, Iman kepada Rasul bukan sekadar menghafal nama, tetapi juga memahami risalah yang mereka bawa dan meneladani akhlak mulianya.

 


 

4 Kewajiban dalam Iman kepada Rasul

 

Dalam ajaran Islam, terdapat empat kewajiban utama yang melekat dalam Iman kepada Rasul. Kewajiban ini menunjukkan bentuk nyata dari keyakinan seorang muslim kepada utusan Allah.

 

1. Membenarkan Para Rasul

 

Kewajiban pertama dalam Iman kepada Rasul adalah membenarkan mereka dalam segala hal yang disampaikan. Setiap rasul hanya menyampaikan wahyu dari Allah, maka tidak boleh ada keraguan sedikit pun dalam hati seorang muslim. Membenarkan rasul berarti mengakui risalah yang dibawanya adalah kebenaran mutlak.

 

2. Mengikuti Ajaran Rasul

 

Kewajiban kedua dalam Iman kepada Rasul adalah mengikuti ajaran yang mereka sampaikan. Rasul tidak hanya memberikan perintah, tetapi juga memberi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Umat Islam diperintahkan untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, karena beliau adalah penutup para nabi yang risalahnya berlaku sepanjang zaman.

 

3. Mengamalkan Syariat Rasul

 

Kewajiban ketiga dalam Iman kepada Rasul adalah mengamalkan syariat yang mereka bawa. Setiap umat diwajibkan untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan sesuai syariat yang berlaku di zamannya. Umat Nabi Muhammad SAW berkewajiban mengikuti syariat Islam yang lengkap dan sempurna.

 

4. Mencintai dan Menghormati Rasul

 

Kewajiban terakhir dalam Iman kepada Rasul adalah mencintai dan menghormati mereka. Cinta kepada Rasul adalah bentuk pengakuan terhadap kedudukan mereka sebagai utusan Allah. Seorang muslim harus menempatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW di atas kecintaan kepada siapa pun, bahkan diri sendiri.

 

Dengan melaksanakan empat kewajiban tersebut, Iman kepada Rasul akan menjadi lebih kokoh, bukan hanya di lisan, tetapi juga tertanam dalam hati dan diwujudkan dalam amal perbuatan.

 


 

5 Hikmah Meneladani Iman kepada Rasul

 

Selain kewajiban, terdapat hikmah besar yang bisa diperoleh seorang muslim ketika meneladani Iman kepada Rasul. Hikmah ini menjadi bukti bahwa keimanan kepada rasul memberikan manfaat nyata bagi kehidupan dunia maupun akhirat.

 

1. Mendapatkan Petunjuk Hidup

 

Dengan Iman kepada Rasul, seorang muslim memperoleh petunjuk hidup yang jelas. Rasul diutus untuk menjadi pedoman, sehingga siapa pun yang mengikuti ajaran mereka akan mendapatkan jalan lurus. Tanpa iman ini, manusia akan tersesat dalam kebingungan.

 

2. Menumbuhkan Akhlak Mulia

 

Meneladani Iman kepada Rasul berarti mencontoh akhlak para utusan Allah. Nabi Muhammad SAW, misalnya, dikenal sebagai al-amin (yang terpercaya) bahkan sebelum diangkat menjadi rasul. Dengan meneladani beliau, seorang muslim akan terbiasa bersikap jujur, amanah, dan berakhlak mulia.

 

3. Meningkatkan Kecintaan kepada Allah

 

Salah satu hikmah dari Iman kepada Rasul adalah tumbuhnya kecintaan kepada Allah. Hal ini karena ketaatan kepada Rasul merupakan bentuk ketaatan kepada Allah. Dalam QS. An-Nisa: 80, Allah berfirman: “Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah.”

 

4. Menguatkan Persatuan Umat

 

Dengan Iman kepada Rasul, umat Islam akan memiliki ikatan persaudaraan yang kuat. Mereka dipersatukan oleh satu risalah, yaitu Islam. Meneladani Rasul akan menjauhkan umat dari perpecahan karena setiap perbedaan dapat diselesaikan dengan kembali kepada sunnah beliau.

 

5. Menjadi Bekal di Akhirat

 

Hikmah terbesar dari Iman kepada Rasul adalah menjadi bekal di akhirat. Rasulullah SAW akan memberikan syafaat kepada umatnya yang beriman dan mengikuti sunnahnya. Inilah keuntungan yang tidak ternilai, karena syafaat Rasulullah adalah harapan bagi setiap muslim.

 


 

 

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Iman kepada Rasul merupakan salah satu pilar penting dalam kehidupan seorang muslim. Keimanan ini mencakup pengertian mendasar, empat kewajiban utama, serta lima hikmah besar yang dapat dirasakan oleh orang yang benar-benar meneladaninya.

 

Di era modern, di mana nilai-nilai hidup sering bergeser, Iman kepada Rasul menjadi pengingat sekaligus benteng agar umat Islam tetap berada di jalan yang benar. Dengan meneladani para rasul, khususnya Nabi Muhammad SAW, seorang muslim akan mampu menghadapi dinamika kehidupan dengan hati yang teguh dan jiwa yang tenang.

 

 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ