Hijrah Finansial: Membiasakan Zakat dan Sedekah Sejak Muharram

Hijrah Finansial: Membiasakan Zakat dan Sedekah Sejak Muharram

Hijrah Finansial: Membiasakan Zakat dan Sedekah Sejak Muharram

29/07/2025 | Humas BAZNAS

Tahun baru Hijriyah adalah momentum istimewa bagi umat Islam untuk melakukan refleksi dan perbaikan diri. Salah satu aspek penting yang kerap terlupakan adalah perbaikan dalam hal keuangan atau Hijrah Finansial. Tidak hanya soal mencari rezeki yang halal, tetapi juga bagaimana kita mengelola, menggunakan, dan mendistribusikan harta dengan cara yang sesuai dengan ajaran Islam.

Hijrah Finansial bukan hanya sebatas berpindah dari gaya hidup boros menjadi hemat, atau dari penghasilan haram menjadi halal, tetapi mencakup kesadaran spiritual bahwa setiap harta yang kita miliki harus memberi manfaat, bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi umat. Di sinilah zakat dan sedekah memainkan peran penting.

Bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Islam menjadi waktu yang tepat untuk memulai Hijrah Finansial. Bulan ini dikenal sebagai bulan penuh keberkahan dan pembuka pintu hijrah dalam berbagai sisi kehidupan. Dengan menanamkan kebiasaan berzakat dan bersedekah sejak Muharram, kita telah menapaki jalan menuju keberkahan finansial dan spiritual secara bersamaan.

Mengapa Hijrah Finansial Dimulai dari Zakat dan Sedekah

Banyak orang berpikir bahwa Hijrah Finansial hanya soal menambah pendapatan atau menata pengeluaran. Padahal, dalam perspektif Islam, kekayaan sejati bukan sekadar berlimpah harta, tetapi harta yang berkah. Salah satu cara utama agar harta menjadi berkah adalah dengan menunaikan zakat dan membiasakan diri untuk sedekah.

Pertama, zakat adalah rukun Islam yang ketiga dan menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat nisab dan haul. Menunaikan zakat secara benar merupakan bagian inti dari Hijrah Finansial karena mengalihkan sebagian harta kita untuk membersihkan sisa harta lainnya. Harta yang dizakati memiliki nilai spiritual yang tinggi dan menjadi magnet keberkahan.

Kedua, sedekah adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:
"Sedekah tidak akan mengurangi harta." (HR. Muslim).
Pernyataan ini menjadi landasan kuat bahwa Hijrah Finansial sejati bukan hanya soal kalkulasi untung rugi duniawi, tetapi keberanian untuk yakin pada janji Allah SWT.

Ketiga, zakat dan sedekah juga berfungsi sebagai penyeimbang sosial. Melalui Hijrah Finansial, kita diajarkan untuk lebih peduli terhadap sesama. Uang yang kita keluarkan bukan hilang, tapi berpindah menjadi investasi akhirat dan kebahagiaan duniawi yang lebih luas.

Keempat, Hijrah Finansial mengajarkan bahwa kekayaan bukan untuk ditimbun, tetapi untuk dimanfaatkan secara produktif. BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) misalnya, mengelola dana zakat dan sedekah dari umat untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin, seperti program ZMart, Beasiswa Santri, hingga bantuan UMKM.

Kelima, membiasakan zakat dan sedekah di bulan Muharram sebagai bagian dari Hijrah Finansial adalah langkah awal yang konkret dan berdampak. Ini adalah bentuk komitmen kita sebagai muslim dalam menjadikan tahun baru Islam sebagai titik tolak perubahan hidup yang lebih bernilai dan bermakna.

Langkah Praktis Memulai Hijrah Finansial di Bulan Muharram

Memulai Hijrah Finansial tidak selalu harus dengan perubahan besar. Justru, langkah-langkah sederhana dan konsisten jauh lebih efektif dalam jangka panjang. Berikut adalah beberapa langkah praktis untuk memulai Hijrah Finansial sejak bulan Muharram:

Pertama, lakukan evaluasi kondisi keuangan pribadi. Catat seluruh penghasilan dan pengeluaran selama satu bulan. Ini adalah tahap awal Hijrah Finansial yang penting agar kita tahu posisi keuangan saat ini dan bisa membuat rencana perbaikan.

Kedua, tentukan target zakat dan sedekah. Untuk zakat, pastikan apakah harta kita sudah mencapai nisab. Jika ya, segera tunaikan. Untuk sedekah, sisihkan sebagian penghasilan rutin sebagai bagian dari komitmen Hijrah Finansial. Sedekah bisa dilakukan harian, mingguan, atau bulanan.

Ketiga, buat anggaran keuangan Islami. Sisihkan dana untuk kebutuhan wajib, tabungan, investasi halal, serta dana sosial. Dengan pembagian yang terstruktur, Hijrah Finansial akan lebih mudah dijalani dan tidak terasa berat.

Keempat, hindari utang konsumtif dan riba. Ini adalah prinsip penting dalam Hijrah Finansial. Allah SWT telah mengharamkan riba dan menjanjikan kehancuran bagi harta yang bercampur dengan riba (QS. Al-Baqarah: 276). Gunakan sistem syariah seperti akad murabahah, ijarah, atau mudharabah dalam transaksi keuangan.

Kelima, cari komunitas yang mendukung perjalanan Hijrah Finansial. Bergabunglah dengan kelompok kajian, koperasi syariah, atau lembaga amil zakat yang bisa membantu kita lebih disiplin dalam menjalani kehidupan finansial yang Islami.

Hijrah Finansial dan Dampaknya bagi Umat dan Bangsa

Ketika seseorang menjalani Hijrah Finansial, dampaknya tidak hanya dirasakan secara pribadi tetapi juga membawa manfaat luas bagi masyarakat. Islam mengajarkan bahwa kesejahteraan bukanlah milik individu semata, melainkan harus dibagi demi kebaikan bersama.

Pertama, melalui Hijrah Finansial, lebih banyak umat Islam menyadari pentingnya berbagi. Dana zakat dan sedekah yang terkumpul bisa mengatasi kemiskinan struktural, memberikan akses pendidikan, kesehatan, dan modal usaha kepada yang membutuhkan.

Kedua, Hijrah Finansial mendorong lahirnya para pelaku usaha syariah yang menjunjung tinggi nilai kejujuran dan tanggung jawab sosial. Ini penting untuk membangun ekosistem ekonomi yang sehat, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Ketiga, zakat dan sedekah sebagai bagian dari Hijrah Finansial dapat memperkuat solidaritas sosial. Di tengah kesenjangan ekonomi yang lebar, kehadiran dana zakat menjadi jembatan antara kelompok mampu dan yang membutuhkan.

Keempat, gerakan Hijrah Finansial bisa menjadi solusi strategis untuk pembangunan ekonomi umat. Melalui lembaga seperti BAZNAS dan LAZ (Lembaga Amil Zakat), zakat dan sedekah dikelola dengan prinsip amanah, profesional, dan berdampak.

Kelima, Hijrah Finansial adalah bentuk penguatan identitas muslim dalam dunia modern. Ketika umat Islam mampu menunjukkan bahwa prinsip-prinsip keuangan syariah bisa menjadi solusi, maka Islam tidak hanya dipandang sebagai agama spiritual, tetapi juga sebagai sistem kehidupan yang lengkap dan menyeluruh.

Menutup Tahun, Membuka Lembaran Baru dengan Hijrah Finansial

Tahun baru Islam adalah momentum terbaik untuk membuka lembaran baru, tidak hanya dalam ibadah, tetapi juga dalam urusan harta. Hijrah Finansial bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan spiritual umat Islam dalam menghadapi tantangan dunia modern.

Dengan menjadikan zakat dan sedekah sebagai bagian dari gaya hidup sejak Muharram, kita telah menanamkan fondasi kuat dalam membangun harta yang berkah. Hijrah Finansial mengingatkan kita bahwa rezeki yang baik bukan hanya yang banyak, tetapi yang mampu membawa kebaikan bagi sesama.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai Hijrah Finansial. Mulailah dari langkah kecil, dari sedekah harian hingga menyisihkan sebagian harta untuk zakat produktif. Dengan niat yang ikhlas dan tindakan nyata, insyaAllah jalan keberkahan akan terbuka lebar.

Sebagaimana firman Allah SWT:
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka." (QS. At-Taubah: 103).

Semoga semangat Hijrah Finansial yang dimulai sejak Muharram ini terus membekas dalam hati dan amal kita sepanjang tahun dan menjadi jalan menuju ridha Allah SWT.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ