
Hari Asyura: Makna, Sejarah, dan Amalan yang Dianjurkan
Hari Asyura: Makna, Sejarah, dan Amalan yang Dianjurkan
03/07/2025 | Humas BAZNASHari Asyura, yang diperingati setiap tanggal 10 Muharram, adalah salah satu hari istimewa dalam kalender Islam yang memiliki makna spiritual dan sejarah yang mendalam bagi umat Islam. Hari ini tidak hanya menjadi momen refleksi, tetapi juga kesempatan untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dari peristiwa keselamatan para nabi hingga anjuran berpuasa dan berdoa, Hari Asyura menjadi simbol rahmat dan ampunan. Artikel ini akan membahas secara rinci makna, sejarah, dan amalan yang dianjurkan pada Hari Asyura, dengan tujuan memberikan panduan yang mudah dipahami bagi umat Islam untuk mengamalkan ibadah dengan penuh kekhusyukan.
Sejarah dan Makna Hari Asyura
Hari Asyura memiliki tempat khusus dalam sejarah Islam karena dikaitkan dengan berbagai peristiwa penting. Salah satu peristiwa yang paling dikenal adalah keselamatan Nabi Musa AS dan umatnya dari kejaran Firaun di Laut Merah. Pada Hari Asyura, Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dengan membelah laut, memungkinkan umatnya melarikan diri, sementara Firaun dan pasukannya tenggelam. Peristiwa ini menjadi salah satu alasan utama mengapa Hari Asyura dianggap sebagai hari penuh rahmat.
Menurut riwayat, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada Hari Asyura sebagai bentuk syukur atas keselamatan Nabi Musa AS. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa pada Hari Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun yang lalu. Inilah yang menjadikan Hari Asyura begitu istimewa bagi umat Islam yang ingin memohon ampunan.
Selain peristiwa Nabi Musa AS, Hari Asyura juga dikaitkan dengan peristiwa lain dalam sejarah Islam, seperti keselamatan Nabi Nuh AS dari banjir besar dan turunnya Nabi Adam AS ke bumi. Hari Asyura menjadi pengingat akan kuasa Allah SWT dalam menyelamatkan hamba-hamba-Nya yang beriman. Oleh karena itu, umat Islam diajak untuk merenungi kebesaran Allah pada hari ini.
Hari Asyura juga memiliki makna spiritual sebagai hari untuk memperbaiki diri. Dengan berpuasa dan berdoa, umat Islam diingatkan untuk introspeksi, memohon ampunan, dan memperkuat keimanan. Hari Asyura menjadi momen untuk memperbarui komitmen dalam menjalani kehidupan sesuai ajaran Islam.
Dari sisi sosial, Hari Asyura juga mengajarkan nilai kebersamaan. Banyak komunitas Muslim yang memperingati Hari Asyura dengan mengadakan doa bersama atau kegiatan amal, seperti memberi makan fakir miskin. Dengan demikian, Hari Asyura tidak hanya menjadi momen ibadah individu, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antar sesama Muslim.
Keutamaan Puasa pada Hari Asyura
Puasa pada Hari Asyura adalah salah satu amalan utama yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW menyatakan bahwa puasa pada Hari Asyura memiliki keutamaan menghapus dosa-dosa kecil selama setahun yang lalu. Keutamaan ini menjadikan Hari Asyura sebagai kesempatan emas bagi umat Islam untuk membersihkan diri dari dosa.
Selain puasa pada tanggal 10 Muharram, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram (dikenal sebagai puasa Tasu’a) untuk membedakan tradisi umat Islam dengan umat Yahudi yang hanya berpuasa pada Hari Asyura. Dengan berpuasa dua hari, umat Islam menunjukkan identitas keimanan yang khas sambil tetap menghormati makna historis Hari Asyura.
Puasa pada Hari Asyura juga menjadi sarana untuk melatih kesabaran dan ketakwaan. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu, umat Islam belajar untuk mengendalikan diri dan lebih fokus pada ibadah. Hari Asyura menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT melalui puasa yang ikhlas.
Keutamaan lain dari puasa Hari Asyura adalah sebagai bentuk syukur atas nikmat keselamatan yang diberikan Allah kepada para nabi dan umatnya. Dengan berpuasa, umat Islam mengenang peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah, seperti keselamatan Nabi Musa AS, sekaligus memohon perlindungan serupa di Hari Asyura.
Secara praktis, puasa pada Hari Asyura relatif mudah dilakukan karena hanya berlangsung satu atau dua hari. Namun, dampak spiritualnya sangat besar, menjadikan Hari Asyura sebagai momen penting untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Amalan Lain yang Dianjurkan pada Hari Asyura
Selain puasa, terdapat amalan lain yang dianjurkan pada Hari Asyura untuk meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang populer adalah membaca doa khusus, seperti “Hasbunallahu wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man nashir”, yang mengandung makna tawakal dan memohon perlindungan. Doa ini sering dibaca pada Hari Asyura untuk memohon ampunan dan keselamatan.
Hari Asyura juga menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak sedekah. Memberi makan kepada fakir miskin atau membantu mereka yang membutuhkan adalah amalan yang sangat dianjurkan. Dalam tradisi Islam, sedekah pada Hari Asyura diyakini dapat mendatangkan keberkahan dan melipatgandakan pahala.
Memperbanyak zikir dan shalawat juga menjadi amalan yang dianjurkan pada Hari Asyura. Dengan mengingat Allah SWT melalui zikir, umat Islam dapat menenangkan hati dan memperkuat keimanan. Hari Asyura menjadi momen untuk merenungi kebesaran Allah dan memohon rahmat-Nya melalui zikir yang khusyuk.
Mengunjungi keluarga atau menjalin silaturahmi juga menjadi bagian dari amalan Hari Asyura. Dalam beberapa tradisi, umat Islam memperingati hari ini dengan berkumpul bersama keluarga, berbagi makanan, dan mendoakan satu sama lain. Hari Asyura menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan sosial dan spiritual antar sesama Muslim.
Terakhir, refleksi diri dan taubat adalah amalan penting pada Hari Asyura. Umat Islam diajak untuk merenungi kesalahan yang telah lalu, memohon ampunan, dan berjanji untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan melakukan amalan-amalan ini, Hari Asyura menjadi momen transformasi spiritual yang bermakna.
Cara Mengamalkan Ibadah pada Hari Asyura dengan Khusyuk
Untuk memaksimalkan manfaat Hari Asyura, umat Islam perlu mempersiapkan diri dengan baik agar ibadah dapat dilakukan dengan penuh kekhusyukan. Salah satu langkah penting adalah menjaga niat yang ikhlas sebelum memulai puasa atau amalan lainnya. Dengan niat yang tulus, Hari Asyura menjadi ibadah yang diterima oleh Allah SWT.
Persiapan fisik juga penting untuk mendukung ibadah pada Hari Asyura. Sebelum berpuasa, umat Islam disarankan untuk sahur dengan makanan yang bergizi agar kuat menjalani puasa seharian. Hari Asyura adalah waktu untuk menjaga kesehatan tubuh sambil memperkuat keimanan.
Memilih waktu yang tepat untuk berdoa dan berzikir juga membantu meningkatkan kekhusyukan pada Hari Asyura. Misalnya, membaca doa setelah shalat Maghrib atau menjelang malam Hari Asyura dianggap sebagai waktu yang penuh berkah. Dengan suasana yang tenang, umat Islam dapat lebih fokus dalam beribadah.
Mengajak keluarga atau komunitas untuk beribadah bersama pada Hari Asyura juga dapat meningkatkan kebersamaan. Mengadakan doa bersama atau berbagi makanan setelah berbuka puasa adalah cara untuk memperkuat ikatan sosial. Hari Asyura menjadi momen untuk berbagi kebaikan dengan sesama.
Terakhir, menjaga hati dari sifat negatif seperti riya atau sombong sangat penting saat menjalankan ibadah pada Hari Asyura. Dengan hati yang bersih dan ikhlas, amalan pada Hari Asyura akan memiliki makna spiritual yang lebih mendalam dan mendatangkan keberkahan.
Hari Asyura adalah momen istimewa yang penuh makna bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, merenungi sejarah, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Dari puasa, doa, hingga sedekah, berbagai amalan pada Hari Asyura memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Dengan memahami sejarah, keutamaan, dan cara mengamalkan ibadah pada Hari Asyura, umat Islam dapat menjadikan hari ini sebagai titik balik spiritual untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga Hari Asyura membawa rahmat, ampunan, dan keberkahan bagi kita semua, serta menjadi pengingat untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
