Domba Kurban: Syarat, Harga, dan Keutamaannya dalam Islam

Dalam Islam, ibadah kurban merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT yang dilakukan setiap tanggal 10 Dzulhijjah atau hari raya Idul Adha. Hewan yang dikurbankan memiliki ketentuan tersendiri, dan salah satu hewan yang sering dipilih adalah domba kurban. Memahami lebih dalam mengenai domba kurban, mulai dari syarat, harga, hingga keutamaannya dalam Islam, menjadi penting agar pelaksanaan ibadah ini sah dan bernilai di sisi Allah SWT. Artikel ini akan membahas secara lengkap segala hal yang berkaitan dengan domba kurban, sebagai panduan bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah kurban secara benar.

Syarat-Syarat Domba Kurban dalam Islam

Memilih domba kurban yang sesuai syariat merupakan langkah awal yang harus diperhatikan oleh setiap Muslim. Islam menetapkan beberapa syarat agar domba kurban sah untuk dikurbankan. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, bahwa hewan kurban harus sehat dan tidak cacat.

Pertama, domba kurban harus mencapai usia yang telah ditentukan. Menurut para ulama, usia minimal domba kurban adalah satu tahun atau telah berganti gigi. Usia ini menandakan bahwa hewan tersebut telah cukup umur dan layak untuk dijadikan kurban.

Kedua, kondisi fisik domba kurban harus sehat. Hewan tidak boleh buta, pincang, terlalu kurus, atau memiliki penyakit yang jelas terlihat. Tujuan dari ketentuan ini adalah agar ibadah kurban dilakukan dengan memberikan yang terbaik kepada Allah SWT.

Ketiga, domba kurban harus milik pribadi, bukan hasil curian atau diperoleh dengan cara yang tidak halal. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesucian ibadah dan menghindari kezaliman terhadap orang lain.

Keempat, domba kurban tidak boleh memiliki cacat yang mengurangi kualitas dagingnya. Rasulullah SAW menyebutkan beberapa jenis cacat yang membuat hewan tidak sah untuk kurban, seperti telinga terpotong, ekor yang putus, atau hewan yang tidak bisa berjalan.

Kelima, penyembelihan domba kurban harus dilakukan pada waktu yang ditentukan, yaitu setelah salat Idul Adha hingga hari tasyrik terakhir (13 Dzulhijjah). Jika disembelih sebelum atau setelah waktu tersebut, maka tidak dianggap sebagai kurban.

Harga Domba Kurban dan Faktor yang Mempengaruhinya

Harga domba kurban dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu umat Muslim dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan kemampuan finansial tanpa mengurangi kualitas kurban.

Pertama, ukuran dan berat badan menjadi salah satu penentu utama harga domba kurban. Semakin besar dan berat tubuh domba, biasanya harganya akan semakin tinggi karena daging yang dihasilkan juga lebih banyak.

Kedua, jenis ras dan keturunan juga memengaruhi harga domba kurban. Misalnya, domba garut yang terkenal di Indonesia memiliki harga lebih tinggi dibandingkan jenis domba lokal biasa, karena dikenal memiliki postur tubuh yang bagus dan daging yang berkualitas.

Ketiga, lokasi pembelian turut mempengaruhi harga domba kurban. Di daerah perkotaan, harga biasanya lebih tinggi dibandingkan di pedesaan karena biaya transportasi dan perawatan yang lebih besar.

Keempat, kondisi kesehatan dan perawatan juga berdampak pada harga. Domba kurban yang dirawat dengan baik, diberi pakan berkualitas, dan rutin diperiksa kesehatannya tentu memiliki nilai jual lebih tinggi.

Kelima, waktu pembelian juga berperan. Menjelang Idul Adha, harga domba kurban cenderung naik karena permintaan meningkat. Oleh karena itu, membeli lebih awal bisa menjadi strategi untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau.

Keutamaan Berkurban dengan Domba dalam Islam

Melaksanakan kurban dengan menggunakan domba kurban memiliki banyak keutamaan. Ibadah ini tidak hanya menjadi bentuk ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga membawa manfaat sosial yang besar bagi umat Islam.

Pertama, domba kurban menjadi simbol ketakwaan seorang Muslim. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hajj: 37, "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya."

Kedua, dengan menyembelih domba kurban, seorang Muslim meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya Ismail AS demi memenuhi perintah Allah. Tindakan ini menjadi pelajaran penting tentang keikhlasan dan kepatuhan kepada Sang Pencipta.

Ketiga, domba kurban memberikan manfaat sosial dengan membagikan daging kepada fakir miskin. Hal ini memperkuat rasa solidaritas dan mempererat ukhuwah Islamiyah di antara sesama Muslim.

Keempat, berkurban menggunakan domba kurban juga menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Majah disebutkan bahwa tidak ada amalan yang paling dicintai Allah pada hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan kurban.

Kelima, setiap tetesan darah dari domba kurban yang disembelih akan menjadi saksi di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Tirmidzi, bahwa hewan kurban akan datang pada hari kiamat dalam keadaan utuh dan menjadi kendaraan bagi yang mengurbankannya.

Dalam menjalankan ibadah kurban, memilih domba kurban yang sesuai syariat merupakan cerminan dari ketulusan dan keikhlasan seorang Muslim. Dengan memperhatikan syarat, memahami harga pasar, serta merenungi keutamaannya, ibadah kurban akan menjadi lebih bermakna.

Pelaksanaan kurban bukan hanya ritual tahunan, tetapi juga momentum untuk meningkatkan kepedulian sosial dan ketakwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, mari kita jadikan domba kurban sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan mempererat ukhuwah antar sesama.

Bagi Anda yang ingin berkurban secara aman, mudah, dan terpercaya, BAZNAS RI (Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia) menyediakan layanan kurban yang profesional dan transparan. Mari berkurban di BAZNAS RI dan salurkan kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan.

BAZNAS memberi kemudahan untuk masyarakat yang ingin berkurban. Caranya mudah, Anda bisa mengunjungi link Kurban BAZNAS lalu ikuti petunjuknya.