
Dalam Islam Pakaian Harus Menutup Aurat: Inilah Penjelasan dan Hikmahnya
Dalam Islam Pakaian Harus Menutup Aurat: Inilah Penjelasan dan Hikmahnya
16/07/2025 | Humas BAZNASDalam ajaran Islam, setiap aspek kehidupan manusia diatur oleh syariat, termasuk dalam hal berbusana. Salah satu prinsip penting yang harus dipahami oleh umat Islam adalah bahwa dalam Islam pakaian harus memenuhi ketentuan syariat, terutama dalam hal menutup aurat. Ketentuan ini bukan hanya persoalan budaya atau tradisi, tetapi merupakan bagian dari perintah agama yang membawa banyak hikmah dan kebaikan bagi umat manusia.
Melalui tulisan ini, kita akan membahas secara lengkap mengapa dalam Islam pakaian harus menutup aurat, apa saja aturannya, serta hikmah besar yang bisa dipetik dari pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Aurat dan Ketentuan Berpakaian: Dalam Islam Pakaian Harus Menutup Aurat
Memahami aurat menjadi langkah awal dalam memahami prinsip bahwa dalam Islam pakaian harus menutup aurat. Aurat merupakan bagian tubuh yang wajib ditutup dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain yang bukan mahram. Ketentuan ini ditegaskan dalam berbagai dalil Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW.
Pertama, penting disadari bahwa dalam Islam pakaian harus berfungsi untuk menutup aurat secara sempurna. Aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut, sedangkan bagi perempuan, aurat mencakup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan menurut pendapat mayoritas ulama. Hal ini dijelaskan dalam surah An-Nur ayat 31 dan Al-Ahzab ayat 59.
Kedua, dalam Islam pakaian harus memiliki syarat tidak ketat dan tidak transparan. Meskipun aurat tertutup, tetapi jika pakaian terlalu ketat atau tipis sehingga lekuk tubuh terlihat, maka hal itu tidak memenuhi syarat berpakaian dalam Islam. Rasulullah SAW menyebutkan golongan wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang karena pakaiannya tidak memenuhi syarat ini (HR. Muslim).
Ketiga, dalam Islam pakaian harus tidak menyerupai pakaian lawan jenis. Rasulullah SAW melarang laki-laki memakai pakaian wanita dan sebaliknya. Larangan ini bertujuan menjaga fitrah manusia sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT.
Keempat, dalam Islam pakaian harus tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir atau ahli maksiat. Seorang Muslim dianjurkan menjaga identitasnya melalui pakaian, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka” (HR. Abu Dawud).
Kelima, dalam Islam pakaian harus dipakai dengan niat yang baik, bukan untuk pamer atau kesombongan. Islam mengajarkan kesederhanaan dan tidak berlebihan dalam berbusana, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-A’raf: 31, “Makan dan minumlah, dan jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Mengapa Dalam Islam Pakaian Harus Menutup Aurat?
Ada alasan kuat mengapa dalam Islam pakaian harus menutup aurat, dan semuanya membawa maslahat bagi kehidupan pribadi maupun masyarakat. Hal ini bukan semata-mata aturan tanpa tujuan, melainkan perintah Allah yang sarat hikmah.
Pertama, dalam Islam pakaian harus menutup aurat karena aurat adalah bagian tubuh yang harus dijaga kehormatannya. Aurat yang terbuka dapat menimbulkan fitnah, mengundang pandangan yang tidak halal, dan menyebabkan kerusakan moral di tengah masyarakat.
Kedua, dalam Islam pakaian harus menutup aurat sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Setiap perintah Allah, termasuk dalam hal berpakaian, adalah ujian keimanan. Dengan melaksanakan perintah ini, seorang Muslim menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kepada Rabb-nya.
Ketiga, dalam Islam pakaian harus menutup aurat karena hal ini melindungi diri dari gangguan dan pelecehan. Allah memerintahkan kaum wanita untuk mengenakan jilbab agar mereka dikenali sebagai perempuan yang terhormat dan tidak diganggu (QS. Al-Ahzab: 59).
Keempat, dalam Islam pakaian harus menutup aurat untuk menjaga fitrah manusia. Islam sangat menjaga agar hubungan antar manusia tetap terhormat dan terhindar dari syahwat yang berlebihan, salah satunya dengan aturan menutup aurat ini.
Kelima, dalam Islam pakaian harus menutup aurat sebagai simbol identitas Muslim. Berpakaian sesuai syariat membedakan seorang Muslim dari budaya-budaya lain yang tidak berlandaskan nilai-nilai ketuhanan.
Hikmah dan Manfaat Dalam Islam Pakaian Harus Menutup Aurat
Menjalankan perintah bahwa dalam Islam pakaian harus menutup aurat membawa banyak manfaat yang dapat dirasakan baik secara pribadi maupun sosial. Hikmah ini menjadi motivasi bagi setiap Muslim untuk terus berpegang teguh pada ajaran agamanya.
Pertama, dalam Islam pakaian harus menutup aurat agar seorang Muslim merasa terhormat. Pakaian yang menutup aurat bukan hanya menutupi tubuh, tetapi juga menjaga kehormatan dan harga diri di hadapan Allah dan manusia.
Kedua, dalam Islam pakaian harus menutup aurat agar tercipta rasa aman di masyarakat. Jika setiap orang menjaga adab berpakaian, maka potensi pelecehan dan pergaulan bebas dapat diminimalisir.
Ketiga, dalam Islam pakaian harus menutup aurat sebagai bentuk perisai dari godaan syetan. Rasulullah SAW mengingatkan bahwa syetan selalu menggoda manusia dari segala sisi, dan pakaian yang sesuai syariat menjadi tameng penting bagi kaum Muslimin.
Keempat, dalam Islam pakaian harus menutup aurat sebagai sarana menjaga keluarga dan masyarakat. Jika setiap anggota keluarga memahami pentingnya menutup aurat, maka insya Allah keluarga akan terhindar dari berbagai kemaksiatan.
Kelima, dalam Islam pakaian harus menutup aurat sebagai jalan menuju ridha Allah. Siapa yang taat kepada Allah, pasti Allah akan membalasnya dengan pahala dan rahmat di dunia maupun akhirat.
Akibat Melalaikan Ketentuan Bahwa Dalam Islam Pakaian Harus Menutup Aurat
Sebaliknya, jika ketentuan bahwa dalam Islam pakaian harus menutup aurat diabaikan, maka akan timbul dampak buruk baik di dunia maupun akhirat. Islam selalu mengingatkan umatnya untuk menjauhi segala yang bisa merusak kehormatan.
Pertama, jika seseorang mengabaikan bahwa dalam Islam pakaian harus menutup aurat, maka ia membuka pintu bagi fitnah dan maksiat. Pakaian yang tidak sesuai syariat memicu terjadinya zina, pelecehan, dan kerusakan moral.
Kedua, lalai terhadap aturan bahwa dalam Islam pakaian harus menutup aurat merupakan bentuk perlawanan terhadap perintah Allah. Hal ini berpotensi membawa dosa besar jika dilakukan dengan sengaja dan penuh kesombongan.
Ketiga, jika seorang Muslim melanggar prinsip bahwa dalam Islam pakaian harus menutup aurat, maka ia turut merusak tatanan sosial masyarakat yang Islami. Hal ini dapat mengundang murka Allah serta bencana moral yang meluas.
Keempat, melalaikan ketentuan bahwa dalam Islam pakaian harus menutup aurat akan menjerumuskan diri ke dalam godaan syetan. Syetan selalu mendorong manusia membuka aurat agar jauh dari rahmat Allah.
Kelima, seseorang yang tidak mengindahkan bahwa dalam Islam pakaian harus menutup aurat akan kehilangan kemuliaan dan kehormatannya di hadapan orang lain. Bahkan, di akhirat kelak, ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kelalaiannya.
Dalam Islam Pakaian Harus Menutup Aurat sebagai Bentuk Ibadah
Sebagai penutup, sudah sangat jelas bahwa dalam Islam pakaian harus menutup aurat, bukan hanya sebagai aturan biasa, tetapi sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Ketentuan ini bukan untuk membatasi kebebasan, melainkan untuk menjaga kehormatan, harga diri, dan keselamatan umat manusia.
Dengan menyadari bahwa dalam Islam pakaian harus menutup aurat, seorang Muslim dapat hidup dengan tenang, merasa aman, dan terhindar dari fitnah dunia. Semoga kita semua istiqamah menjalankan perintah ini sebagai bentuk cinta dan ketaatan kepada Allah SWT.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
