Cara Pembagian Daging Kurban Sesuai Syariat dan Adabnya

Cara Pembagian Daging Kurban Sesuai Syariat dan Adabnya

Cara Pembagian Daging Kurban Sesuai Syariat dan Adabnya

29/05/2025 | Nova Fauzia | NOV

Dalam ajaran Islam, ibadah kurban merupakan salah satu bentuk penghambaan kepada Allah SWT yang sangat dianjurkan, khususnya bagi umat Muslim yang mampu. Namun, tidak hanya menyembelih hewan kurban yang penting, cara pembagian daging kurban juga merupakan aspek krusial yang harus dilakukan dengan benar sesuai syariat dan adab Islam. Kesalahan dalam pembagian bisa mengurangi nilai ibadah, bahkan dapat menyalahi tuntunan agama.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai cara pembagian daging kurban yang benar menurut syariat Islam, serta adab-adab yang harus diperhatikan oleh setiap Muslim agar ibadah kurbannya sah dan berpahala.

Makna dan Tujuan Kurban dalam Islam

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara pembagian daging kurban, penting untuk memahami makna dan tujuan dari ibadah kurban itu sendiri. Kurban berasal dari kata "qarraba" yang berarti mendekatkan diri. Dalam konteks ibadah, kurban bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menyembelih hewan tertentu pada hari-hari tasyrik (10-13 Dzulhijjah).

Tujuan utama kurban adalah bentuk ketakwaan, bukan sekadar menyembelih hewan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hajj ayat 37:
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya."

Oleh karena itu, cara pembagian daging kurban harus dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai tuntunan syariat. Tujuannya bukan hanya membagikan makanan, tetapi menyebarkan manfaat serta nilai sosial dari ibadah ini.

Selain mendekatkan diri kepada Allah, kurban juga mengajarkan kepedulian sosial. Dengan cara pembagian daging kurban yang adil dan tepat, umat Islam diajarkan untuk berbagi dengan sesama, terutama kepada mereka yang kurang mampu.

Ketentuan Syariat dalam Pembagian Daging Kurban

Dalam syariat Islam, cara pembagian daging kurban memiliki aturan yang jelas. Tidak semua daging bisa dibagikan sembarangan, dan ada porsi yang harus diperhatikan. Berdasarkan keterangan para ulama dan hadis Nabi SAW, daging kurban sebaiknya dibagi menjadi tiga bagian:

Sepertiga untuk pemilik hewan kurban

Pemilik boleh mengambil sebagian daging untuk dikonsumsi pribadi. Namun, dalam cara pembagian daging kurban, tidak diperbolehkan menjual bagian daging ini, bahkan jeroan sekalipun.

Sepertiga untuk diberikan kepada kerabat atau tetangga

Daging ini diberikan sebagai bentuk silaturahmi dan berbagi kebahagiaan di hari raya. Dalam cara pembagian daging kurban, kelompok ini bisa terdiri dari Muslim yang tidak miskin.

Sepertiga untuk fakir miskin

Bagian ini wajib untuk dibagikan. Dalam konteks cara pembagian daging kurban, bagian ini harus sampai kepada yang membutuhkan tanpa syarat dan tanpa mengambil keuntungan.

Syaikh Wahbah Zuhaili dalam Fiqh al-Islami wa Adillatuhu menyebutkan bahwa meskipun tidak wajib membagi tepat sepertiga, yang penting daging dibagikan kepada fakir miskin dalam jumlah yang mencukupi.

Dalam pelaksanaannya, cara pembagian daging kurban harus dilakukan secara amanah dan tidak boleh memihak. Prioritaskan yang benar-benar membutuhkan, dan hindari diskriminasi dalam proses pembagian.

Adab dan Etika dalam Membagikan Daging Kurban

Selain aturan syariat, Islam juga mengajarkan adab dalam melaksanakan ibadah, termasuk dalam cara pembagian daging kurban. Adab ini penting agar ibadah kita lebih bernilai dan mendekatkan kita pada akhlak Rasulullah SAW.

Niat yang ikhlas

Dalam menjalankan cara pembagian daging kurban, niat harus karena Allah, bukan untuk mencari pujian atau popularitas.

Tidak menyakiti perasaan penerima

Dalam Islam, menjaga perasaan orang lain adalah akhlak mulia. Dalam cara pembagian daging kurban, hindari menunjukkan bahwa kita memberi dari posisi lebih tinggi.

Tidak menyebut-nyebut pemberian

Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 264 agar kita tidak merusak sedekah dengan menyebut-nyebutnya. Maka dalam cara pembagian daging kurban, hindari menyebarkan pemberian melalui media sosial atau menyampaikan dengan nada merendahkan.

Membagikan dalam kondisi layak konsumsi

Dalam cara pembagian daging kurban, pastikan daging dibagikan dalam kondisi segar dan bersih. Hindari membagikan daging yang rusak atau tidak layak makan.

Mengutamakan penerima yang paling membutuhkan

Islam menekankan prioritas dalam distribusi. Dalam cara pembagian daging kurban, fakir miskin, janda, yatim, dan orang tua harus menjadi kelompok prioritas.

Dengan memerhatikan adab ini, cara pembagian daging kurban tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi ibadah yang benar-benar membawa berkah.

Praktik Baik dalam Pembagian Daging Kurban di Masyarakat

Dalam masyarakat Muslim Indonesia, praktik cara pembagian daging kurban umumnya dilakukan melalui masjid atau panitia khusus. Berikut ini adalah beberapa praktik baik yang bisa dijadikan contoh dalam implementasi pembagian daging kurban:

Menggunakan kupon distribusi

Banyak panitia yang menggunakan kupon untuk mempermudah cara pembagian daging kurban. Ini menghindari kerumunan dan membuat pembagian lebih tertib.

Membagikan langsung ke rumah penerima

Dalam beberapa daerah, panitia mengantar daging ke rumah-rumah. Ini adalah praktik cara pembagian daging kurban yang baik, terutama untuk kaum lansia dan penyandang disabilitas.

Membuat daftar penerima yang diverifikasi

Sebelum Idul Adha, panitia biasanya mendata penerima. Hal ini membuat cara pembagian daging kurban lebih tepat sasaran dan tidak tumpang tindih.

Menghindari penggunaan kantong plastik berbahaya

Dalam cara pembagian daging kurban, penggunaan kantong ramah lingkungan juga menjadi bagian dari etika Islam menjaga lingkungan.

Mengedukasi masyarakat soal syariat kurban

Panitia juga sering menyampaikan edukasi terkait cara pembagian daging kurban yang sesuai syariat melalui khutbah atau selebaran.
Praktik-praktik ini memperlihatkan bahwa cara pembagian daging kurban bukan hanya soal teknis, tetapi juga soal manajemen sosial, kesehatan, dan dakwah.

Menjaga Nilai Ibadah dalam Setiap Langkah Kurban

Sebagai ibadah yang sangat dianjurkan, kurban tidak berhenti hanya pada penyembelihan hewan. Yang lebih penting adalah bagaimana umat Islam melaksanakan cara pembagian daging kurban dengan benar, adil, dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Kesalahan dalam membagikan daging bisa mengurangi nilai ibadah, bahkan dalam beberapa kasus bisa membatalkannya.
Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk mempelajari dan memahami cara pembagian daging kurban yang benar, tidak hanya berdasarkan kebiasaan masyarakat, tetapi berdasarkan dalil dan fatwa ulama yang terpercaya.

Dengan memperhatikan aspek syariat dan adab dalam cara pembagian daging kurban, insya Allah ibadah kita diterima dan menjadi bekal kebaikan di dunia dan akhirat.

BAZNAS memberi kemudahan untuk masyarakat yang ingin berkurban. Caranya mudah, Anda bisa mengunjungi link Kurban BAZNAS lalu ikuti petunjuknya. 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ