Bulan Safar Bulan Apa: Mengungkap Fakta dan Mitosnya

Bulan Safar Bulan Apa: Mengungkap Fakta dan Mitosnya

Bulan Safar Bulan Apa: Mengungkap Fakta dan Mitosnya

12/08/2024 | Humas BAZNAS

Bulan Safar bulan apa? menjadi salah satu pertanyaan yang sering dilontarkan di kalangan masyarakat. Pasalnya, bulan ini sering dianggap bulan yang membawa kesialan. Padahal bulan safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriyah, yang digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Safar sering kali dipahami dalam konteks sejarah dan budaya yang melingkupinya, termasuk beberapa mitos yang masih ada di masyarakat. Namun, apa sebenarnya makna dari bulan Safar, dan bagaimana kita seharusnya memahaminya?

Secara harfiah, kata "Safar" berasal dari bahasa Arab yang berarti "kosong" atau "kehampaan". Ada beberapa pendapat yang menjelaskan asal usul nama ini. Salah satu pendapat menyatakan bahwa nama Safar diberikan karena pada zaman dahulu, masyarakat Arab sering meninggalkan rumah mereka pada bulan ini untuk bepergian atau berperang, sehingga kota-kota menjadi kosong. Pendapat lain mengaitkan Safar dengan perubahan musim yang menyebabkan banyak orang jatuh sakit, menjadikannya bulan yang dianggap kurang baik.

Pada zaman jahiliah, bulan Safar banyak dimaknai sebagai bulan kesialan. Kepercayaan masyarakat terhadap bulan Safar sebagai bulan yang membawa kesialan tidak terlepas dari pengertian kata Safar seperti yang telah dijelaskan di atas.

Orang-orang Arab pada masa Jahiliyah dahulu berangkat mengembara. Mereka meninggalkan kediaman pada bulan tersebut sehingga rumah tempat tinggal mereka menjadi kosong.

Kemudian, pada suatu waktu pernah mereka berangkat bertepatan musim panas dan kering, pada saat daun-daun menjadi kekuning-kuningan dan banyaklah penderitaan dan petaka yang dialami oleh mereka. Ini lalu menjadi keyakinan yang berlarut pada masa jahiliyah.

Mitos Seputar Bulan Safar

Di berbagai budaya, termasuk di kalangan umat Islam sendiri, terdapat beberapa mitos yang mengelilingi bulan Safar. Salah satu mitos yang terkenal adalah anggapan bahwa bulan Safar membawa sial atau kesialan.

Beberapa orang percaya bahwa melakukan kegiatan penting seperti pernikahan, memulai bisnis, atau perjalanan jauh pada bulan ini dapat mendatangkan nasib buruk.

Kepercayaan ini sebenarnya tidak berdasar dan tidak memiliki landasan dalam ajaran Islam. Rasulullah SAW sendiri telah menolak keyakinan tentang bulan sial, termasuk bulan Safar.

Dalam sebuah hadis, beliau bersabda, "Tidak ada penyakit menular, tidak ada tanda yang menunjukkan kesialan, tidak ada burung hantu, dan tidak ada bulan Safar yang membawa kesialan." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa keyakinan akan kesialan bulan Safar hanyalah takhayul yang tidak seharusnya diyakini oleh umat Islam.

Fakta Seputar Bulan Safar

Di luar mitos, bulan Safar sebenarnya sama seperti bulan-bulan lain dalam kalender Islam. Tidak ada keistimewaan khusus atau larangan tertentu yang berlaku pada bulan ini. Bulan Safar adalah waktu yang normal, di mana umat Islam dapat menjalani aktivitas sehari-hari tanpa rasa takut atau cemas akan kesialan.

Salah satu peristiwa penting yang terjadi pada bulan Safar adalah migrasi Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang dikenal sebagai Hijrah. Hijrah merupakan titik balik dalam sejarah Islam, yang menandai awal dari penanggalan Hijriyah.

Laman NU Online mengutip kitab Mandzumah Syarh al-Atsar fî mâ Warada ‘an Syahri Safar yang ditulis Habib Abu Bakar al-‘Adni. Pada bulan Safar sebelum masa kenabian Muhammad SAW, Rasulullah melangsungkan pernikahannya dengan istri pertamanya Khadijah al-Kubra.

Selain itu, Rasulullah menikahkan putrinya, Fatimah az-Zahra dengan sahabatnya Ali bin Abi Thalib pada bulan Safar. Pernikahan ini disambut umat Islam dengan penuh kegembiraan.

Sebagai umat Islam, penting untuk menghadapi bulan Safar dengan pemahaman yang benar berdasarkan ajaran agama. Daripada terpengaruh oleh mitos atau kepercayaan yang tidak berdasar, kita sebaiknya menjadikan bulan ini sebagai waktu untuk terus berbuat baik dan memperbanyak ibadah.

Bulan safar bulan apa? seharusnya tidak usah dipertanyakan lagi lantaran bulan Safar adalah bagian dari kalender Islam yang seharusnya dipahami dalam konteks yang benar. Tidak ada kesialan yang melekat pada bulan ini, dan kita diingatkan untuk selalu menghindari takhayul dan memegang teguh ajaran agama yang benar. Dengan demikian, kita dapat menjalani bulan Safar dengan penuh keyakinan dan semangat positif.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ