
Bolehkah Puasa Setelah Nisfu Syakban, Berikut Hukum dan Dalilnya
Bolehkah Puasa Setelah Nisfu Syakban, Berikut Hukum dan Dalilnya
17/12/2024 | Abdullah Azzam | NOVMalam Nisfu Sya’ban menjadi salah satu momen istimewa dalam Islam. Selain dianjurkan memperbanyak doa dan ibadah, banyak umat Islam juga bertanya-tanya: bolehkah puasa setelah Nisfu Sya’ban? Artikel ini akan membahasnya secara lengkap berdasarkan dalil dan pandangan ulama.
Hukum dan Dalil Tentang Puasa Setelah Nisfu Sya’ban
Pertanyaan bolehkah puasa setelah Nisfu Sya’ban sering muncul karena adanya hadits yang menyebut larangan berpuasa setelah pertengahan bulan Sya’ban. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila telah masuk pertengahan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Namun, terdapat berbagai penafsiran ulama mengenai larangan ini. Beberapa poin penting:
-
Pendapat yang Mengharamkan Puasa Setelah Nisfu Sya’ban
Sebagian ulama memahami hadits ini secara literal, yaitu melarang puasa sunnah setelah tanggal 15 Sya’ban kecuali memiliki kebiasaan berpuasa. Pendapat ini dikemukakan oleh Imam Ahmad dalam salah satu riwayatnya. -
Pendapat yang Membolehkan Puasa Setelah Nisfu Sya’ban
Mayoritas ulama, termasuk Imam Nawawi dan Ibn Hajar, memahami hadits tersebut sebagai larangan bersifat makruh, bukan haram. Mereka membolehkan puasa jika diniatkan untuk menyempurnakan puasa sunnah atau puasa qadha. -
Pendapat Imam Syafi’i
Mazhab Syafi’i membolehkan puasa setelah Nisfu Sya’ban jika telah terbiasa melakukannya, seperti puasa Senin-Kamis, atau jika bertujuan untuk memperbanyak ibadah sebelum Ramadan.
Bolehkah Puasa Sunnah Setelah Nisfu Sya’ban?
Untuk menjawab pertanyaan bolehkah puasa setelah Nisfu Sya’ban, perlu memahami konteks hadits yang melarangnya. Hadits tersebut lebih ditujukan untuk menghindari kekeliruan menjelang Ramadan. Berikut penjelasan:
-
Puasa Sunnah yang Ditekankan Sebelum Ramadan
Bagi yang terbiasa melakukan puasa sunnah seperti Senin-Kamis atau puasa Daud, puasa setelah Nisfu Sya’ban diperbolehkan. Rasulullah SAW bersabda:
"Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara konsisten." (HR. Bukhari dan Muslim). -
Puasa untuk Menyelesaikan Qadha
Jika seseorang masih memiliki tanggungan puasa wajib dari Ramadan sebelumnya, maka diperbolehkan berpuasa setelah Nisfu Sya’ban untuk menggantinya. -
Larangan Puasa Tepat Sebelum Ramadan
Rasulullah melarang puasa sehari atau dua hari menjelang Ramadan tanpa alasan tertentu. Dalam hadits, beliau bersabda:
"Janganlah kalian mendahului Ramadan dengan puasa sehari atau dua hari sebelumnya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Keutamaan dan Niat Puasa Setelah Nisfu Sya’ban
Meskipun ada perbedaan pendapat, niat dalam beribadah sangat penting. Jika puasa setelah Nisfu Sya’ban dilakukan dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka amalan tersebut menjadi bernilai pahala.
-
Niat Puasa Sunnah Setelah Nisfu Sya’ban
Niat puasa sunnah dapat diucapkan sebagai berikut:
"Nawaitu shauma sunnatan lillahi ta’ala." -
Keutamaan Puasa Sunnah
Puasa sunnah, termasuk setelah Nisfu Sya’ban, membantu melatih jiwa dan menyiapkan fisik serta spiritual untuk menghadapi Ramadan.
Apakah Boleh Puasa Setelah Nisfu Sya’ban?
Jawabannya adalah boleh, dengan beberapa catatan:
-
Jika Anda memiliki kebiasaan berpuasa sunnah secara rutin, maka puasa setelah Nisfu Sya’ban tetap dianjurkan.
-
Jika ingin mengqadha puasa wajib, diperbolehkan berpuasa setelah Nisfu Sya’ban.
-
Hindari puasa sehari atau dua hari sebelum Ramadan kecuali memiliki alasan yang sah, seperti melanjutkan puasa sunnah yang sudah dimulai sebelumnya.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
