Beriman kepada Qada dan Qadar Termasuk Rukun Iman yang Ke Berapa, Ini Penjelasannya

Beriman kepada Qada dan Qadar Termasuk Rukun Iman yang Ke Berapa, Ini Penjelasannya

Beriman kepada Qada dan Qadar Termasuk Rukun Iman yang Ke Berapa, Ini Penjelasannya

01/09/2025 | Humas BAZNAS

Dalam ajaran Islam, iman menjadi fondasi utama bagi seorang muslim. Rukun iman berjumlah enam dan setiap muslim wajib meyakininya. Salah satu rukun iman yang sering menjadi pertanyaan adalah tentang beriman kepada Qada dan Qadar. Banyak orang yang masih bingung, rukun iman ke berapakah bagian ini, serta bagaimana cara mengimaninya dengan benar.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang beriman kepada Qada dan Qadar, mulai dari kedudukannya dalam rukun iman, makna, dalil, hingga bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.


Beriman kepada Qada dan Qadar Termasuk Rukun Iman yang Ke Berapa?

Beriman kepada Qada dan Qadar merupakan rukun iman yang keenam. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari malaikat Jibril, Nabi Muhammad SAW menyebutkan enam rukun iman, yaitu beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta beriman kepada Qada dan Qadar baik yang baik maupun yang buruk.

  1. Posisi dalam rukun iman
    Beriman kepada Qada dan Qadar menempati urutan terakhir, namun tidak kalah penting dibanding rukun iman lainnya. Tanpa meyakini hal ini, keimanan seseorang belum sempurna.

  2. Mengapa menjadi rukun iman
    Allah SWT menetapkan takdir bagi seluruh makhluk-Nya. Dengan beriman kepada Qada dan Qadar, seorang muslim memahami bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah, bukan sekadar kebetulan.

  3. Dalil rukun iman
    Dalil tentang kewajiban beriman kepada Qada dan Qadar dapat ditemukan dalam hadis Jibril yang masyhur. Ini menunjukkan bahwa keyakinan terhadap takdir adalah bagian mendasar dari aqidah.

  4. Kesempurnaan iman
    Tanpa adanya keyakinan pada takdir, keimanan seseorang dianggap cacat. Oleh karena itu, beriman kepada Qada dan Qadar menjadi penyempurna iman seorang muslim.

  5. Hubungan dengan rukun iman lainnya
    Meyakini takdir menegaskan keesaan Allah dalam sifat ilmu dan kekuasaan-Nya. Hal ini berhubungan erat dengan rukun iman pertama, yaitu iman kepada Allah. Maka, beriman kepada Qada dan Qadar adalah bukti kepasrahan total seorang muslim kepada Rabb-nya.


Makna Beriman kepada Qada dan Qadar dalam Islam

Secara bahasa, qada berarti ketetapan, sementara qadar berarti ukuran. Maka beriman kepada Qada dan Qadar artinya meyakini bahwa Allah SWT sudah menetapkan segala sesuatu sejak zaman azali, baik yang besar maupun kecil.

  1. Qada dan qadar saling berkaitan
    Qada adalah keputusan Allah, sedangkan qadar adalah rincian ukurannya. Dengan demikian, beriman kepada Qada dan Qadar berarti mengimani bahwa setiap kejadian sudah tertulis di Lauh Mahfuz.

  2. Empat tingkatan iman kepada takdir
    Ulama menjelaskan bahwa beriman kepada Qada dan Qadar memiliki empat tingkatan: ilmu, pencatatan, kehendak, dan penciptaan. Semua ini menunjukkan betapa sempurnanya kuasa Allah.

  3. Membedakan antara usaha dan takdir
    Islam tidak mengajarkan fatalisme. Beriman kepada Qada dan Qadar tidak berarti pasrah tanpa usaha, melainkan tetap berikhtiar sambil meyakini bahwa hasil akhirnya berada dalam ketentuan Allah.

  4. Meyakini kebaikan dan keburukan takdir
    Seorang muslim harus menerima bahwa takdir baik maupun buruk berasal dari Allah. Dengan beriman kepada Qada dan Qadar, kita belajar ikhlas, sabar, dan bersyukur.

  5. Hikmah beriman kepada takdir
    Di balik setiap ketentuan Allah, selalu ada hikmah. Beriman kepada Qada dan Qadar membuat seorang muslim memiliki hati yang lapang dan jauh dari rasa putus asa.


Dalil tentang Beriman kepada Qada dan Qadar

Islam menegaskan kewajiban beriman kepada Qada dan Qadar melalui Al-Qur’an dan hadis Nabi SAW.

  1. Dalil Al-Qur’an
    Allah berfirman dalam QS. Al-Qamar ayat 49: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” Ayat ini menjadi bukti kuat bahwa beriman kepada Qada dan Qadar adalah keharusan bagi seorang muslim.

  2. Dalil Hadis
    Rasulullah SAW bersabda: “Engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa beriman kepada Qada dan Qadar adalah bagian penting dari iman.

  3. Ijma ulama
    Para ulama sepakat bahwa beriman kepada Qada dan Qadar merupakan kewajiban. Barang siapa mengingkarinya, maka ia telah keluar dari lingkaran iman.

  4. Peran dalil dalam memperkuat iman
    Dengan memahami dalil, seorang muslim akan lebih mantap dalam beriman kepada Qada dan Qadar, karena keyakinannya berdasarkan ilmu, bukan sekadar ikut-ikutan.

  5. Keseimbangan antara dalil dan praktik
    Beriman kepada Qada dan Qadar tidak hanya berhenti pada teori, melainkan harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.


Penerapan Beriman kepada Qada dan Qadar dalam Kehidupan Sehari-hari

Tidak cukup hanya mengetahui teorinya, seorang muslim perlu mengamalkan beriman kepada Qada dan Qadar dalam kehidupan nyata.

  1. Dalam menghadapi musibah
    Ketika ditimpa musibah, seorang muslim yang beriman kepada Qada dan Qadar akan bersabar dan yakin bahwa ada hikmah di baliknya.

  2. Dalam meraih rezeki
    Beriman kepada Qada dan Qadar mengajarkan kita untuk berusaha maksimal dalam mencari rezeki, lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah.

  3. Dalam merencanakan masa depan
    Islam mendorong umatnya untuk membuat perencanaan, namun tetap sadar bahwa hasilnya sudah ditentukan Allah. Dengan beriman kepada Qada dan Qadar, seorang muslim terhindar dari keputusasaan.

  4. Dalam menghindari kesombongan
    Ketika berhasil, seorang muslim yang beriman kepada Qada dan Qadar tidak akan sombong. Ia sadar bahwa keberhasilan itu datang dari Allah.

  5. Dalam membentuk ketenangan hati
    Beriman kepada Qada dan Qadar membuat hati menjadi tenang. Sebab, seorang muslim tahu bahwa segala sesuatu ada dalam genggaman Allah.


Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa beriman kepada Qada dan Qadar termasuk rukun iman yang keenam. Keyakinan ini membuat seorang muslim memahami bahwa segala sesuatu telah ditetapkan Allah, namun tetap harus berusaha dengan sungguh-sungguh.

Melalui beriman kepada Qada dan Qadar, kita diajarkan untuk sabar dalam menghadapi ujian, bersyukur atas nikmat, dan ikhlas menerima ketentuan Allah. Inilah yang menjadikan iman seorang muslim sempurna.

 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ