Berapa Hari Puasa Muharram: Panduan Lengkapnya

Puasa Muharram merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Namun masih banyak pernyataan di kalangan umat Islam yaitu Puasa Muharram Berapa Hari.

Rasulullah SAW menyampaikan dalam haditsnya bahwa puasa Muharram merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Karena itu, barang siapa yang mampu melaksanakan puasa bulan Muharram, maka akan mendapat pahala yang besar.

Akan tetapi, dalam hadist tersebut tidak disebutkan puasa yang dimaksud dengan ketentuan berapa hari selama bulan Muharram.

Dikutip dari laman NU Online, Imam Almubarakfuri menjelaskan dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, Syarah atas Kitab Sunan Tirmidzi bahwa terdapat tiga jenis puasa di bulan Muharram.

Bagi seseorang yang akan melakukan puasa bulan Muharram, maka puasa yang paling utama adalah di hari kesepuluh serta satu hari sebelum dan setelahnya, yaitu tanggal 9 dan 11. Kemudian, seseorang dapat berpuasa di hari kesembilan dan kesepuluh. Selain itu, seseorang juga dapat berpuasa di hari kesepuluh bulan Muharram saja.

Menurut keterangan di atas, maka umat Islam sangat dianjurkan untuk berpuasa pada bulan Muharram di tanggal 9, 10, dan 11. Jika tidak dapat melakukan ketiga tanggal tersebut, maka dapat menjalankannya di tanggal 9 dan 10 saja. Apabila tidak mampu menjalankan puasa di tanggal 9 dan 10, maka dianjurkan berpuasa pada tanggal 10 Muharram.

Dengan demikian, maka umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa di tiga hari pada tanggal 9, 10 dan 11 bulan Muharram.

Selain berpuasa di tiga tanggal bulan Muharram tersebut, maka umat Islam juga dapat menjalankan puasa sunnah di pada tanggal-tanggal putih bulan Muharram, yaitu saat bulan purnama. Puasa yang dilakukan ini disebut puasa Ayyamul Bidh, yaitu puasa di tanggal 13, 14, dan 15 di setiap bulannya, termasuk pada bulan Muharram.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai Puasa Muharram Berapa Hari. Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu melaksanakan perintah Allah SWT. Amin.