
Bagaimana Seharusnya Sikap Kita Terhadap Anak Yatim Menurut Islam
Bagaimana Seharusnya Sikap Kita Terhadap Anak Yatim Menurut Islam
05/07/2024 | Humas BAZNASBagaimana seharusnya sikap kita terhadap anak yatim sebenarnya telah diajarkan oleh Rasulullah Saw. Pasalnya, anak yatim memiliki tempat istimewa dalam ajaran Islam. Rasulullah SAW sendiri adalah seorang anak yatim, dan banyak ayat dalam Al-Quran serta hadis yang menggarisbawahi pentingnya merawat dan menyayangi anak yatim. Sikap kita terhadap anak yatim seharusnya didasarkan pada prinsip kasih sayang, keadilan, dan tanggung jawab sosial yang diajarkan dalam Islam.
Al-Quran secara tegas menyebutkan kewajiban umat Islam untuk merawat anak yatim. Beberapa ayat yang menegaskan hal ini antara lain:
Surah Al-Baqarah (2:220)
"Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: Memperbaiki keadaan mereka adalah baik..."
Surah Ad-Duha (93:9)
"Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang."
Surah Al-Insan (76:8)
"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan."
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa merawat anak yatim bukan hanya tindakan kebaikan, tetapi juga perintah langsung dari Allah SWT yang harus ditaati oleh setiap Muslim.
Dalam Islam, anak yatim piatu memiliki kedudukan yang mulia dan istimewa. Mereka dianalogikan dengan mutiara yang tersimpan di dalam tiram. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian dan kasih sayang terhadap mereka.
Lalu bagaimana cara kita bersikap terhadap anak yatim yang benar menurut Islam? Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan:
Dengan Mengusap Kepalanya
Mengusap kepala anak yatim adalah salah satu bentuk kasih sayang yang dapat kita berikan kepada mereka. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra., bahwa ada seorang laki-laki yang mengadukan kekerasan hatinya kepada Rasulullah SAW, maka beliau bersabda: ‘Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin.’” (HR. Ahmad dengan perawi shahih).
Dari hadits tersebut, kita dapat memahami bahwa mengusap kepala anak yatim dapat melembutkan hati kita dan memberikan kebaikan pada setiap helai rambut yang disentuh tangannya. Mengusap kepala anak yatim adalah simbol atau cara menunjukkan empati dan kasih sayang, bukan ritual yang harus dilakukan.
Dengan Memberikan Pakaian dan Memberikan Sebagian Harta Kepada Anak Yatim
Anak yatim kehilangan ayahnya yang merupakan tulang punggung keluarga, sehingga perekonomiannya pun terganggu. Oleh karena itu, sebagai orang yang mampu, kita dapat menyantuni anak yatim dengan memberikan pakaian, makanan, atau sebagian harta kita yang lainnya. Karena sesungguhnya kita tidak akan merugi dengan berbagi. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Barangsiapa yang memberi pakaian kepada seorang anak yatim dari kalangan muslimin, maka Allah akan memberinya pakaian dari sutra hijau di surga.” (HR. Ath-Thabrani).
Dengan Membiayai Pendidikannya
Pendidikan adalah salah satu hak dasar yang harus dipenuhi bagi setiap anak, termasuk anak yatim. Namun sayangnya, banyak anak yatim yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya karena keterbatasan biaya. Maka, jika kita memiliki rezeki lebih, alangkah baiknya untuk berbagi dengan membiayai pendidikan anak yatim. Dengan demikian, kita dapat membantu mereka untuk memiliki masa depan yang lebih baik. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Barangsiapa yang memberi seorang anak yatim harta sampai ia dapat mandiri dari orang lain, maka Allah akan memasukkannya ke surga.” (HR. Al-Baihaqi).
Dengan Tidak Menghardiknya
Jika kita belum mampu melakukan tiga hal di atas, maka yang perlu kita lakukan adalah jangan menghardik atau mencaci maki anak yatim. Karena apabila hati anak yatim tersakiti, maka kita telah membuat murka Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 10:
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala.”
Selain itu, ada beberapa sikap yang seharusnya kita berikan kepada anak Yatim yaitu"
Menjaga Kehormatan dan Harga Diri:
Anak yatim piatu seringkali merasa rendah diri dan tidak berharga. Kita harus menjaga kehormatan dan harga diri mereka dengan:
Tidak membeda-bedakan mereka dengan anak-anak lain: Perlakukan mereka dengan adil dan sama seperti anak-anak lainnya.
Tidak mengungkit-ungkit kematian orang tua mereka: Hal ini hanya akan membuat mereka semakin sedih dan terluka.
Memberikan mereka pujian dan penghargaan atas kebaikan mereka: Hal ini akan membantu mereka membangun rasa percaya diri dan harga diri.
Melindungi Mereka dari Eksploitasi dan Pelecehan:
Anak yatim piatu seringkali rentan terhadap eksploitasi dan pelecehan. Kita harus melindungi mereka dengan:
Melaporkan kepada pihak berwenang jika kita melihat mereka mengalami eksploitasi atau pelecehan.
Mengajari mereka tentang hak-hak mereka dan bagaimana melindungi diri mereka sendiri.
Memberikan mereka rasa aman dan nyaman agar mereka tidak merasa takut untuk melapor kepada kita jika mereka mengalami sesuatu yang buruk.
Bagaimana kita seharusnya bersikap kepada anak yatim harus didasari dengan mengetahui bahwa peduli terhadap anak yatim piatu adalah kewajiban kita semua. Marilah kita bersama-sama menunaikan kewajiban ini dengan penuh keikhlasan dan keikhlasan.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
