Ayat Quran tentang Bulan Safar dan Penjelasannya Menurut Tafsir Ulama

Ayat Quran tentang Bulan Safar dan Penjelasannya Menurut Tafsir Ulama

Ayat Quran tentang Bulan Safar dan Penjelasannya Menurut Tafsir Ulama

06/08/2025 | Humas BAZNAS

Dalam tradisi Islam, setiap bulan dalam kalender Hijriyah memiliki nilai dan sejarahnya masing-masing. Salah satunya adalah bulan Safar, yang seringkali dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan yang tidak berdasar. Banyak umat Islam bertanya-tanya, ayat Quran tentang Bulan Safar apakah ada yang secara khusus menjelaskan makna atau peristiwa penting di bulan ini?

Pertanyaan ini sangat relevan untuk dijawab agar kita memahami hakikat bulan Safar berdasarkan wahyu Ilahi, bukan hanya berdasarkan tradisi atau mitos yang berkembang. Oleh karena itu, artikel ini akan mengulas secara lengkap mengenai ayat Quran tentang Bulan Safar, dilengkapi dengan penjelasan dari tafsir para ulama agar kita dapat memposisikan bulan Safar secara proporsional dan tidak terjebak pada kesalahan pemahaman.

Sebagai umat Islam, penting untuk merujuk langsung pada Al-Qur’an dan tafsir para ulama dalam memahami segala aspek kehidupan, termasuk tentang bulan-bulan hijriyah. Maka dari itu, mari kita telaah secara seksama ayat Quran tentang Bulan Safar dan penjelasannya menurut para ahli tafsir.

1. Tidak Ada Ayat Spesifik Menyebut Safar, Tapi Ada Penjelasan Umum tentang Bulan-Bulan

Meskipun dalam Al-Qur’an tidak ada ayat Quran tentang Bulan Safar yang secara eksplisit menyebut nama bulan tersebut, namun Allah SWT telah menjelaskan secara umum tentang pembagian bulan dalam setahun dan penetapan bulan-bulan suci dalam beberapa ayat.

Salah satunya adalah dalam Surah At-Taubah ayat 36:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci)."
Ini bukan ayat Quran tentang Bulan Safar secara eksplisit, namun dari ayat ini kita memahami bahwa Allah telah menetapkan bulan-bulan dalam setahun, termasuk bulan Safar.

Menurut tafsir Ibnu Katsir, empat bulan haram yang dimaksud adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Maka, bulan Safar bukan termasuk bulan haram, namun tetap merupakan bagian dari sistem waktu yang ditetapkan Allah. Ayat Quran tentang Bulan Safar dapat dipahami dalam konteks ini, bahwa setiap bulan memiliki kedudukan masing-masing dalam syariat Islam.

Dengan demikian, walaupun ayat Quran tentang Bulan Safar tidak disebut secara langsung, kita bisa mengambil pemahaman bahwa tidak ada bulan yang lebih buruk atau lebih membawa sial daripada yang lain. Semua bulan adalah ciptaan Allah yang patut dihormati dan dimanfaatkan untuk beramal saleh.

Kesalahpahaman masyarakat terhadap bulan Safar sebagai bulan sial atau penuh musibah perlu diluruskan. Dalam perspektif Al-Qur’an, semua bulan memiliki potensi kebaikan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap ayat Quran tentang Bulan Safar harus dikaitkan dengan konsep tauhid dan menjauhkan diri dari tahayul.

2. Mitos Kesialan Bulan Safar: Pandangan Islam dan Tafsir Ulama

Banyak masyarakat yang percaya bahwa bulan Safar adalah bulan penuh musibah, pantangan untuk menikah, bahkan dikhawatirkan untuk bepergian. Lalu, bagaimana kaitannya dengan ayat Quran tentang Bulan Safar?

Para ulama sepakat bahwa anggapan tersebut tidak memiliki dasar dalam Al-Qur’an. Tidak ada ayat Quran tentang Bulan Safar yang menyebutkan bahwa bulan ini membawa kesialan. Bahkan, Rasulullah SAW secara tegas membantah kepercayaan jahiliyah tentang kesialan di bulan Safar dalam sabda beliau:
"Tidak ada penularan penyakit tanpa izin Allah, tidak ada kesialan karena burung, tidak ada bahaya karena burung hantu, dan tidak ada kesialan di bulan Safar." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pendapat ini sejalan dengan tafsir modern yang menyatakan bahwa kepercayaan tentang sialnya bulan Safar adalah bentuk syirik kecil karena bertentangan dengan akidah Islam. Kembali lagi, ayat Quran tentang Bulan Safar tidak pernah menyebut bahwa bulan ini lebih buruk dari bulan lain.

Ulama seperti Syaikh Shalih al-Fauzan menekankan bahwa kepercayaan semacam itu harus dihindari karena tidak sesuai dengan petunjuk syariat. Pemahaman yang benar tentang ayat Quran tentang Bulan Safar akan membawa kita untuk mempercayai bahwa semua waktu adalah baik jika digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Dengan memahami bahwa tidak ada ayat Quran tentang Bulan Safar yang mendukung mitos, kita sebagai Muslim diajak untuk membersihkan hati dari keyakinan batil dan fokus pada amal soleh sepanjang waktu.

3. Tafsir QS At-Taubah Ayat 36 dalam Konteks Bulan Safar

Seperti telah disebutkan sebelumnya, QS At-Taubah ayat 36 adalah ayat penting dalam memahami konteks ayat Quran tentang Bulan Safar. Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa dalam setahun ada 12 bulan, dan empat di antaranya adalah bulan haram.

Tafsir Al-Jalalain menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa Allah mengatur waktu, dan waktu itu harus dihormati. Safar bukan bulan haram, namun tetap bagian dari kalender Islam yang memiliki nilai tersendiri. Oleh karena itu, ayat Quran tentang Bulan Safar bisa dilihat dari makna penghormatan terhadap semua waktu.

Tafsir Al-Maraghi juga menyebutkan bahwa setiap bulan memiliki peran sosial dan ibadah yang penting. Misalnya, meski bulan Safar tidak masuk dalam bulan haram, ia bisa menjadi momentum untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ibadah. Ini menjadikan ayat Quran tentang Bulan Safar relevan untuk menghapus stigma negatif terhadap bulan tersebut.

Dari sisi sejarah, tidak ada peristiwa besar yang ditetapkan dalam Al-Qur’an pada bulan Safar. Namun, umat Islam bisa mengambil pelajaran dari kondisi ini: bahwa ibadah tidak bergantung pada waktu tertentu saja. Ayat Quran tentang Bulan Safar justru menegaskan bahwa semua bulan memiliki potensi kebaikan jika dimanfaatkan dengan benar.

Melalui tafsir ini, jelas bahwa ayat Quran tentang Bulan Safar tidak mendukung pandangan bahwa Safar adalah bulan buruk. Sebaliknya, ia adalah waktu biasa yang bisa digunakan untuk memperbanyak amal saleh.

4. Menyikapi Bulan Safar dengan Iman dan Tawakal

Bulan Safar seharusnya tidak ditakuti, melainkan disikapi dengan iman, tawakal, dan keyakinan kepada Allah. Dengan memahami ayat Quran tentang Bulan Safar, umat Islam diajak untuk membuang rasa takut berlebihan dan menggantinya dengan ibadah yang lebih berkualitas.

Banyak ulama yang menganjurkan memperbanyak istighfar, sedekah, dan salat sunnah di bulan ini. Ini bukan karena bulan Safar adalah bulan sial, tapi justru untuk menyikapi segala bentuk ketakutan dengan amal yang mendekatkan diri kepada Allah. Dalam konteks ini, ayat Quran tentang Bulan Safar berperan sebagai pengingat bahwa waktu adalah amanah.

Keyakinan terhadap kesialan waktu adalah bentuk kejahilan. Oleh karena itu, mari kita perkuat akidah kita berdasarkan ayat Quran tentang Bulan Safar dan ajaran Rasulullah SAW agar tidak terjerumus dalam keyakinan yang menyimpang.

Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menyatakan bahwa tidak boleh mengaitkan musibah dengan waktu tertentu, termasuk bulan Safar. Semua hari adalah milik Allah. Ini sejalan dengan prinsip tauhid yang ditekankan dalam ayat Quran tentang Bulan Safar, yakni bahwa hanya Allah yang menentukan takdir.

Dengan bersikap tawakal dan beramal baik di bulan Safar, kita membuktikan bahwa pemahaman kita terhadap ayat Quran tentang Bulan Safar telah membawa kita pada jalan yang lurus.

Kembali pada Al-Qur’an untuk Menyikapi Bulan Safar

Sebagai penutup, penting bagi kita untuk menyandarkan seluruh keyakinan kita kepada Al-Qur’an dan sunnah. Ayat Quran tentang Bulan Safar memang tidak menyebut bulan ini secara spesifik, namun dari ayat-ayat yang membahas waktu dan bulan-bulan, kita bisa menarik kesimpulan bahwa semua waktu adalah baik.

Tidak ada tempat dalam Islam bagi mitos atau tahayul, termasuk terkait dengan bulan Safar. Oleh karena itu, marilah kita isi bulan ini dengan amal soleh dan keimanan yang kuat. Dengan memahami ayat Quran tentang Bulan Safar dari perspektif tafsir ulama, kita akan lebih bijak dalam menyikapi waktu yang Allah berikan.

Semoga artikel ini bermanfaat dalam memperkuat pemahaman kita terhadap ayat Quran tentang Bulan Safar, serta membimbing kita agar tidak mudah percaya pada mitos yang tidak berdasar.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ