Arti Bulan Safar: Menggali Hikmah di Balik Nama dan Peristiwa

Arti Bulan Safar: Menggali Hikmah di Balik Nama dan Peristiwa

Arti Bulan Safar: Menggali Hikmah di Balik Nama dan Peristiwa

19/08/2024 | Humas BAZNAS

Bulan Safar merupakan salah satu bulan dalam kalender Hijriyah yang memiliki sejarah dan makna mendalam bagi umat Islam. Arti bulan safar cecara harfiah, diambil dari kata "Safar" yang berasal dari kata Arab yang berarti "kosong" atau "berangkat," merujuk pada tradisi masyarakat Arab jahiliyah yang meninggalkan rumah untuk bepergian mencari nafkah atau berperang pada bulan ini.

Menurut Imam Ibnu Katsir, nama “Safar” diambil dari kondisi masyarakat Arab tempo dulu yang sering meninggalkan rumah untuk berperang atau bepergian pada bulan ini, sehingga rumah-rumah mereka menjadi sepi. Safar berarti “sepi” atau “sunyi”, menggambarkan keadaan rumah yang ditinggalkan penghuninya??.

Ibnu Manzhur menambahkan bahwa penamaan bulan Safar juga terkait dengan kebiasaan orang Arab yang memanen tanaman dan mengosongkan tanah pada bulan ini. Selain itu, orang Arab juga sering memerangi kabilah lain yang datang, membuat kabilah tersebut pergi tanpa bekal karena ketakutan??.

Meski bulan ini sering dianggap sebagai waktu yang penuh dengan kesialan atau musibah oleh sebagian kalangan, Islam mengajarkan bahwa tidak ada bulan atau hari yang dianggap sial, termasuk Safar.

Ibnu Rajab al-Hanbali menegaskan bahwa mengkhususkan kesialan pada bulan tertentu, termasuk Bulan Safar, adalah tidak benar. Menurutnya, setiap bulan memiliki potensi kebaikan dan keburukan yang sama, dan segala kejadian adalah kehendak Allah semata??.

Rasulullah SAW juga menolak anggapan bahwa Bulan Safar membawa kesialan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Rasulullah bersabda bahwa tidak ada wabah yang menyebar dengan sendirinya, tanda kesialan, burung yang membawa kesialan, atau kesialan pada bulan Safar. Beliau menekankan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah??.

Dalam sejarah Islam, bulan Safar juga diwarnai dengan berbagai peristiwa penting yang membawa hikmah dan pelajaran bagi umat. Salah satu peristiwa penting adalah Perang Khaybar, yang terjadi pada tahun ketujuh Hijriyah, di mana kaum Muslimin berhasil menaklukkan benteng-benteng Yahudi di Khaybar.

Peristiwa ini menunjukkan bahwa bulan Safar bukanlah bulan yang membawa kesialan, melainkan waktu yang penuh dengan keberkahan dan kemenangan jika dijalani dengan niat yang baik dan keimanan yang kuat.

Selain itu, bulan Safar juga mengingatkan kita untuk selalu berserah diri kepada Allah SWT dalam segala keadaan. Keyakinan bahwa setiap hari dan bulan adalah baik, tergantung pada bagaimana kita mengisinya dengan amal saleh dan kebaikan. Umat Islam diajarkan untuk menjauhi takhayul atau kepercayaan yang tidak berdasar dan lebih fokus pada meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah.

Dengan memahami arti bulan Safar, kita diharapkan dapat menyingkirkan berbagai mitos yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dan menggantinya dengan keyakinan bahwa setiap waktu adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bulan Safar seharusnya menjadi momen untuk introspeksi, memperbaiki diri, dan terus berusaha menjadi hamba yang lebih baik.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ