
Amalan pada Bulan Safar yang Dapat Diamalkan untuk Mendapatkan Perlindungan dari Allah SWT
Amalan pada Bulan Safar yang Dapat Diamalkan untuk Mendapatkan Perlindungan dari Allah SWT
05/08/2025 | Humas BAZNASDalam kalender Hijriyah, bulan Safar menempati urutan kedua setelah bulan Muharram. Sebagian masyarakat masih memandang bulan ini sebagai bulan yang kurang baik atau membawa kesialan. Padahal, dalam Islam tidak ada bulan yang membawa sial. Semua bulan memiliki keutamaan dan kesempatan untuk memperbanyak amal saleh, termasuk melakukan amalan pada bulan Safar.
Pandangan negatif terhadap bulan Safar sudah ada sejak zaman jahiliah. Masyarakat kala itu meyakini bahwa bulan ini adalah bulan turunnya bala dan musibah. Namun, Rasulullah SAW membantah anggapan tersebut. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, beliau bersabda, "Tidak ada penyakit menular dengan sendirinya, tidak ada thiyarah (merasa sial karena pertanda tertentu), tidak ada burung hantu dan tidak ada Safar." Hadits ini menjadi dasar bahwa amalan pada bulan Safar tetap dapat dilakukan seperti bulan-bulan lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Melalui pemahaman ini, penting bagi umat Islam untuk meluruskan niat dan memperbanyak amalan pada bulan Safar sebagai bentuk ibadah, bukan takut terhadap mitos. Allah SWT memberikan kita waktu dan kesempatan yang sama di setiap bulan untuk meraih pahala dan keberkahan.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas beberapa amalan pada bulan Safar yang dapat dilakukan agar mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Dengan melakukan amal saleh, kita bisa menjadikan bulan ini sebagai momentum memperbaiki diri dan memperkuat keimanan.
Berikut ini beberapa amalan pada bulan Safar yang dianjurkan menurut ajaran Islam.
1. Memperbanyak Doa dan Dzikir sebagai Amalan pada Bulan Safar
Salah satu bentuk amalan pada bulan Safar yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak doa dan dzikir. Doa adalah senjata orang beriman, dan dzikir adalah cara untuk selalu mengingat Allah SWT di setiap waktu.
Dengan memperbanyak amalan pada bulan Safar berupa doa dan dzikir, seorang Muslim akan lebih dekat kepada Allah dan senantiasa merasa tenang dalam menjalani hari-harinya. Apalagi jika niatkan untuk memohon perlindungan dari segala bentuk bala dan musibah.
Beberapa dzikir yang bisa diamalkan sebagai amalan pada bulan Safar antara lain: istighfar (memohon ampun), tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil. Selain itu, doa memohon perlindungan seperti “A’udzu bikalimatillahit-tammati min syarri ma khalaq” juga bisa dibaca setiap hari.
Melakukan amalan pada bulan Safar dengan doa dan dzikir juga akan membantu menenangkan hati dan menghindarkan dari pikiran negatif yang timbul akibat mitos bulan Safar. Karena, sesungguhnya hanya Allah yang berkuasa atas segala hal yang terjadi di alam ini.
Dengan menyibukkan diri dalam amalan pada bulan Safar, maka seorang Muslim akan senantiasa merasa tenteram, optimis, dan yakin bahwa semua yang terjadi merupakan kehendak Allah yang terbaik untuk hamba-Nya.
2. Melaksanakan Shalat Sunnah sebagai Amalan pada Bulan Safar
Shalat sunnah merupakan ibadah tambahan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Sebagai amalan pada bulan Safar, melaksanakan shalat sunnah dapat menjadi pelindung dari marabahaya dan pembuka pintu kebaikan.
Beberapa jenis shalat sunnah yang bisa dijadikan amalan pada bulan Safar antara lain: shalat dhuha, shalat tahajud, shalat witir, dan shalat sunnah rawatib. Masing-masing memiliki keutamaan tersendiri yang dapat menambah pahala dan mendekatkan diri kepada Allah.
Melalui amalan pada bulan Safar berupa shalat sunnah, kita menunjukkan kesungguhan hati dalam beribadah dan menggantungkan segala urusan kepada Allah SWT. Ini juga menjadi cara terbaik untuk meminta perlindungan dari bala yang mungkin terjadi.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Jagalah shalat sunnah dua rakaat sebelum subuh, karena dua rakaat ini lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim). Maka, menjadikan shalat sunnah sebagai amalan pada bulan Safar merupakan pilihan tepat bagi Muslim yang ingin mendapatkan ridha dan perlindungan dari Allah.
Selain itu, memperbanyak sujud di malam hari dalam amalan pada bulan Safar juga bisa menjadi bentuk rasa syukur dan permohonan perlindungan kepada Allah. Hal ini bisa dilakukan dalam shalat tahajud atau witir.
3. Bersedekah sebagai Amalan pada Bulan Safar untuk Menolak Bala
Sedekah adalah salah satu amalan yang memiliki banyak keutamaan. Dalam Islam, sedekah bisa menjadi penolak bala dan mendatangkan keberkahan. Maka dari itu, menjadikan sedekah sebagai amalan pada bulan Safar sangat dianjurkan.
Rasulullah SAW bersabda, “Obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan sedekah, dan tolaklah bala dengan doa.” (HR. Baihaqi). Hadits ini menegaskan bahwa amalan pada bulan Safar seperti sedekah bisa menjadi benteng dari berbagai ujian hidup.
Bentuk sedekah tidak harus dalam jumlah besar. Bisa berupa uang, makanan, pakaian, atau tenaga. Yang terpenting adalah keikhlasan dalam memberikan. Bahkan senyum kepada sesama pun termasuk sedekah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi.
Menjadikan sedekah sebagai amalan pada bulan Safar akan memperkuat rasa empati dan solidaritas antar sesama Muslim. Hal ini juga menjadi pengingat bahwa rezeki yang kita miliki adalah titipan Allah yang harus disalurkan kepada yang membutuhkan.
Melalui amalan pada bulan Safar ini, kita juga bisa menumbuhkan kebiasaan baik yang dapat terus dilakukan sepanjang tahun, bukan hanya di bulan Safar saja. Karena pada dasarnya, sedekah adalah salah satu bentuk ibadah sosial yang sangat dicintai Allah SWT.
4. Memperbanyak Istighfar dan Taubat sebagai Amalan pada Bulan Safar
Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, baik disengaja maupun tidak. Oleh karena itu, amalan pada bulan Safar yang sangat baik dilakukan adalah memperbanyak istighfar dan taubat nasuha kepada Allah SWT.
Allah berfirman dalam QS. Hud ayat 3, “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu…” Ayat ini menjadi landasan kuat untuk menjadikan istighfar sebagai amalan pada bulan Safar.
Dalam situasi apa pun, seorang Muslim dianjurkan untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah. Bulan Safar dapat dijadikan momentum untuk kembali memperbaiki diri, memperbanyak istighfar, dan memperbarui tekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Melakukan amalan pada bulan Safar berupa taubat juga akan membersihkan hati dari segala noda dan mendekatkan kita kepada rahmat Allah. Karena sejatinya, perlindungan terbaik hanya datang dari Allah SWT, dan taubat adalah jalan untuk mendapatkan kasih sayang-Nya.
Jadikan amalan pada bulan Safar ini sebagai langkah awal menuju kehidupan yang lebih bersih dan terarah. Dengan hati yang bersih dan penuh keimanan, kita akan lebih mudah menerima takdir dan menghadapi segala ujian dengan sabar.
5. Menjauhi Perbuatan Syirik dan Takhayul sebagai Amalan pada Bulan Safar
Salah satu bentuk penyimpangan yang harus dijauhi adalah meyakini mitos atau takhayul yang tidak berdasar dalam Islam. Keyakinan bahwa bulan Safar adalah bulan sial adalah bagian dari takhayul yang bertentangan dengan akidah.
Sebagai amalan pada bulan Safar, menjauhi syirik dan memperkuat tauhid adalah hal yang sangat penting. Tauhid adalah fondasi utama dalam Islam. Menjadikan Allah satu-satunya tempat bergantung dan tidak meyakini sesuatu selain-Nya sebagai penentu nasib.
Rasulullah SAW secara tegas menolak anggapan bahwa bulan Safar membawa sial. Maka, menjadikan amalan tauhid sebagai amalan pada bulan Safar akan mengokohkan keyakinan kita bahwa semua takdir baik maupun buruk berasal dari Allah, bukan dari waktu atau benda tertentu.
Masyarakat Muslim harus terus diingatkan untuk meninggalkan praktik-praktik seperti pasang jimat, hitung-hitungan hari sial, atau ritual yang tidak diajarkan Rasulullah SAW. Justru, bulan Safar adalah waktu untuk memperkuat iman dan menjauh dari praktik syirik.
Dengan menjauhi syirik dan takhayul, serta menggantinya dengan amalan pada bulan Safar yang benar sesuai ajaran Islam, kita akan mendapatkan perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT.
Amalan pada Bulan Safar Membawa Kebaikan dan Perlindungan
Bulan Safar bukanlah bulan sial seperti yang diyakini oleh sebagian orang. Islam mengajarkan untuk tidak percaya pada mitos atau takhayul. Justru, bulan ini adalah kesempatan untuk memperbanyak amalan pada bulan Safar yang bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Melalui doa, dzikir, shalat sunnah, sedekah, istighfar, dan menjauhi syirik, seorang Muslim bisa menjadikan bulan Safar penuh makna dan berkah. Setiap amalan pada bulan Safar yang dilakukan dengan ikhlas akan dicatat sebagai pahala dan bisa menjadi sebab datangnya perlindungan dari Allah SWT.
Dengan memahami dan mengamalkan ajaran yang benar, kita bisa meluruskan persepsi keliru tentang bulan Safar. Marilah jadikan amalan pada bulan Safar sebagai sarana untuk memperkuat keimanan, memperbaiki diri, dan mencari ridha Allah SWT.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
