Amalan Penolak Bala di Safar: 5 Ritual Wajib Agar Terhindar Musibah

Amalan Penolak Bala di Safar: 5 Ritual Wajib Agar Terhindar Musibah

Amalan Penolak Bala di Safar: 5 Ritual Wajib Agar Terhindar Musibah

09/08/2025 | Humas BAZNAS

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dari ujian, cobaan, dan musibah. Sebagai seorang muslim, kita meyakini bahwa semua yang terjadi adalah ketentuan Allah SWT. Namun, Islam juga mengajarkan untuk berusaha melindungi diri dari marabahaya melalui doa, ibadah, dan amal kebaikan. Khususnya di bulan Safar, sebagian umat Islam sering mencari panduan mengenai amalan penolak bala yang sesuai syariat.

Bulan Safar sering menjadi bahan perbincangan karena adanya mitos tentang kesialan yang beredar di masyarakat. Padahal, Rasulullah SAW menegaskan bahwa tidak ada kesialan yang khusus di bulan Safar. Justru, bulan ini sama seperti bulan lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk memperbanyak amalan penolak bala agar terhindar dari musibah.

Artikel ini akan membahas lima amalan penolak bala yang sesuai ajaran Islam, khususnya di bulan Safar, agar kita senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.

1. Memperbanyak Membaca Doa Perlindungan Diri

Salah satu amalan penolak bala yang paling utama adalah memperbanyak doa perlindungan diri. Rasulullah SAW mengajarkan berbagai doa yang dapat dibaca setiap pagi dan sore untuk meminta penjagaan Allah dari segala musibah.

Doa yang sering diamalkan adalah:

“Bismillahil ladzi laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil-ardhi wa laa fis-sama’i wa huwas-sami’ul-‘alim”
(Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang membahayakan, baik di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) – HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah.

Membaca doa ini tiga kali di pagi dan sore hari adalah bentuk amalan penolak bala yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW. Tidak hanya di bulan Safar, doa ini juga bisa menjadi rutinitas harian yang menjaga kita dari berbagai bahaya.

Dengan memperbanyak doa perlindungan, seorang muslim menunjukkan tawakalnya kepada Allah, sekaligus berusaha menjaga diri dari marabahaya. Inilah inti dari amalan penolak bala yang sejati — bersandar penuh kepada Allah tanpa mencampurkannya dengan keyakinan yang tidak sesuai syariat.

2. Melaksanakan Shalat Sunnah dan Memohon Keselamatan

Shalat sunnah juga termasuk dalam amalan penolak bala yang dianjurkan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah shalat sunnah hajat, shalat tahajud, atau shalat sunnah dhuha. Tujuannya adalah mendekatkan diri kepada Allah agar dilindungi dari musibah.

Shalat hajat, misalnya, dilakukan ketika seseorang memohon perlindungan atau memohon pertolongan dalam menghadapi kesulitan. Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa saja yang berwudhu dan menyempurnakannya, lalu shalat dua rakaat, kemudian berdoa kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkannya.” (HR. Ahmad)

Dengan melaksanakan shalat sunnah, kita membuka pintu doa agar Allah menjauhkan diri kita, keluarga, dan harta benda dari bahaya. Di bulan Safar, hal ini bisa menjadi momen untuk memperbanyak amalan penolak bala sekaligus menghapus mitos-mitos yang tidak berdasar.

Selain itu, mengajak keluarga untuk bersama-sama melaksanakan shalat sunnah akan memperkuat iman dan meningkatkan ikatan spiritual di rumah. Amalan penolak bala ini menjadi langkah nyata untuk menghindari keburukan dengan pendekatan ibadah yang benar.

3. Memperbanyak Sedekah

Sedekah adalah amalan penolak bala yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam hadits disebutkan bahwa sedekah dapat menolak musibah, bahkan yang sudah berada di ambang pintu. Rasulullah SAW bersabda:

“Bersegeralah bersedekah, sebab musibah dan bencana tidak dapat mendahului sedekah.” (HR. Thabrani)

Memberikan sedekah di bulan Safar tidak hanya menambah pahala, tetapi juga menjadi sarana menguatkan kepedulian sosial. Sedekah bisa berupa uang, makanan, pakaian, atau bantuan lain yang bermanfaat bagi orang yang membutuhkan.

Sedekah menjadi amalan penolak bala karena mengandung keberkahan yang melindungi harta dan diri kita dari hal-hal buruk. Semakin ikhlas kita memberi, semakin besar peluang terhindar dari marabahaya dengan izin Allah.

Di bulan Safar, memperbanyak sedekah adalah cara yang tepat untuk mematahkan keyakinan keliru bahwa bulan ini membawa kesialan. Sebaliknya, kita isi bulan ini dengan kebaikan yang mendatangkan rahmat.

4. Membaca Surat Al-Fatihah dan Ayat Kursi

Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, khususnya Al-Fatihah dan Ayat Kursi, termasuk amalan penolak bala yang ampuh. Surat Al-Fatihah dikenal sebagai Ummul Kitab yang mengandung doa keselamatan, sedangkan Ayat Kursi memberikan perlindungan dari gangguan jin, setan, dan bahaya lainnya.

Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat fardhu, maka Allah akan melindunginya hingga shalat berikutnya (HR. An-Nasa’i). Ini menunjukkan bahwa bacaan tersebut merupakan bentuk amalan penolak bala yang sangat kuat.

Di bulan Safar, memperbanyak membaca Al-Qur’an dapat menenangkan hati dan menjaga diri dari rasa takut yang sering muncul karena mitos kesialan. Mengajarkan keluarga, terutama anak-anak, untuk menghafal dan mengamalkan bacaan ini akan memberikan perlindungan spiritual yang kuat.

Menggabungkan bacaan Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan surat pendek lainnya akan semakin memperkokoh amalan penolak bala yang kita lakukan, sehingga terhindar dari berbagai bahaya yang tidak terlihat.

5. Menjaga Lisan dan Memperbanyak Istighfar

Musibah tidak selalu datang dari luar, tetapi juga bisa muncul akibat dosa dan kesalahan kita sendiri. Oleh karena itu, menjaga lisan dan memperbanyak istighfar termasuk amalan penolak bala yang efektif.

Rasulullah SAW mengajarkan untuk membaca istighfar setiap hari, karena istighfar membuka pintu ampunan dan mengundang rahmat Allah. Dalam Al-Qur’an surat Nuh ayat 10-11, Allah menjelaskan bahwa istighfar dapat mendatangkan keberkahan, menghilangkan kesulitan, dan memberi keamanan.

Menjaga lisan berarti menghindari ghibah, fitnah, dan ucapan yang menyakiti orang lain. Semua itu adalah bentuk amalan penolak bala, karena dosa lisan sering menjadi penyebab datangnya bencana atau putusnya hubungan baik dengan sesama.

Di bulan Safar, memperbanyak istighfar juga membantu menguatkan hati agar tidak mudah percaya pada kabar takhayul atau berita yang menakut-nakuti. Dengan begitu, kita mengisi bulan ini dengan kegiatan yang bermanfaat dan sesuai tuntunan Islam.

Bulan Safar tidaklah membawa kesialan, sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah SAW. Justru, bulan ini menjadi kesempatan bagi kita untuk memperbanyak amalan penolak bala yang sesuai ajaran Islam, seperti membaca doa perlindungan, melaksanakan shalat sunnah, bersedekah, membaca ayat-ayat Al-Qur’an, dan memperbanyak istighfar.

Dengan melaksanakan amalan penolak bala tersebut, kita berharap mendapatkan perlindungan Allah SWT dari segala musibah, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Selain itu, kita juga dapat meluruskan pemahaman di masyarakat agar terhindar dari keyakinan yang bertentangan dengan tauhid.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ