_Easy-Resize.com.jpg)
Amalan Asyura: Doa, Puasa, dan Sedekah di Hari yang Istimewa
Amalan Asyura: Doa, Puasa, dan Sedekah di Hari yang Istimewa
10/07/2025 | Humas BAZNASHari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriyah merupakan salah satu hari yang istimewa dalam Islam. Banyak peristiwa penting dalam sejarah para nabi yang terjadi pada hari ini, menjadikannya sebagai momentum penuh berkah. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk mengisi hari tersebut dengan berbagai bentuk ibadah. Dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai amalan Asyura, mencakup doa, puasa, dan sedekah, sebagai bentuk pengamalan terhadap ajaran Rasulullah SAW dan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
Amalan Asyura tidak hanya sekadar tradisi, melainkan bagian dari ibadah sunnah yang memiliki landasan dari hadits dan pendapat ulama. Umat Islam diajak untuk memperbanyak amal saleh di hari tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan tuntunan Rasulullah SAW. Momentum ini seharusnya tidak dilewatkan begitu saja, karena menjadi salah satu kesempatan terbaik untuk mendapatkan limpahan pahala dan ampunan dosa.
Selain itu, pelaksanaan amalan Asyura juga menjadi refleksi penting bagi setiap Muslim dalam memperkuat ketakwaan dan meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah SWT. Tidak hanya itu, amalan ini juga mengingatkan kita untuk meneladani kesabaran dan perjuangan para nabi yang menghadapi berbagai ujian di masa lalu.
Bagi umat Islam di seluruh dunia, amalan Asyura menjadi momen khusus untuk merenung dan memperbaiki diri. Dengan mengisi hari ini dengan doa, puasa, dan sedekah, kita diharapkan dapat memperbaharui semangat ibadah serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjadikan Islam sebagai pedoman hidup.
Melalui pemahaman dan pelaksanaan amalan Asyura, kita bisa menjadikan hari Asyura bukan hanya sebagai bagian dari sejarah, tetapi juga sebagai pengingat untuk terus meningkatkan ketaatan kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Puasa Asyura sebagai Amalan Utama
Salah satu amalan Asyura yang paling utama adalah berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Rasulullah SAW sangat menganjurkan puasa pada hari tersebut karena besarnya keutamaan yang terkandung di dalamnya. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah bersabda: “Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar puasa itu dapat menghapus dosa setahun yang lalu.”
Berpuasa di Hari Asyura menjadi amalan Asyura yang banyak dilakukan oleh para sahabat dan umat Islam generasi awal. Mereka sangat antusias dalam menjalankan puasa ini sebagai bentuk cinta dan ketaatan kepada Rasulullah SAW. Keistimewaan ini menjadikan puasa Asyura sebagai bentuk ibadah yang tidak boleh diremehkan.
Para ulama juga menyarankan untuk melengkapi amalan Asyura dengan berpuasa sehari sebelum atau sesudahnya, yakni pada tanggal 9 dan 11 Muharram. Hal ini dilakukan agar berbeda dengan kebiasaan puasa orang-orang Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Dengan demikian, puasa Asyura menjadi lebih sempurna dalam pelaksanaannya.
Dalam konteks spiritual, puasa Asyura mengajarkan nilai pengendalian diri, ketakwaan, dan rasa syukur atas segala nikmat Allah. Itulah mengapa amalan Asyura berupa puasa tidak hanya menjadi ibadah yang bersifat fisik, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap jiwa dan akhlak seseorang.
Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk tidak melewatkan amalan Asyura berupa puasa, karena ini merupakan kesempatan besar untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.
Doa dan Dzikir sebagai Bagian dari Amalan Asyura
Selain puasa, amalan Asyura yang tidak kalah penting adalah memperbanyak doa dan dzikir. Hari Asyura dipercaya sebagai salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan permohonan ampunan, perlindungan, serta keberkahan dalam kehidupan.
Dalam berbagai riwayat, disebutkan bahwa para ulama salaf sangat memperbanyak doa dan istighfar pada hari ini. Amalan Asyura berupa doa menjadi jalan untuk memperkuat harapan dan keimanan, terutama ketika dihadapkan pada berbagai ujian kehidupan.
Selain doa, memperbanyak bacaan dzikir seperti tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir juga termasuk dalam amalan Asyura yang sangat dianjurkan. Dengan memperbanyak dzikir, hati menjadi lebih tenang dan dekat dengan Allah SWT. Ini adalah bentuk penghambaan sejati yang mencerminkan ketaatan dan rasa syukur yang mendalam.
Amalan Asyura berupa doa juga menjadi sarana muhasabah diri. Kita diajak untuk merenung tentang apa saja yang telah dilakukan selama ini, memohon ampun atas kesalahan, dan bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.
Dengan memperbanyak doa dan dzikir sebagai amalan Asyura, kita menunjukkan kepasrahan dan ketergantungan total kepada Allah, serta memperkuat ikatan ruhiyah dalam menghadapi segala dinamika kehidupan.
Sedekah sebagai Manifestasi Sosial Amalan Asyura
Amalan Asyura tidak hanya bersifat ibadah individu, tetapi juga mencakup bentuk ibadah sosial seperti sedekah. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperluas nafkah dan bersedekah kepada kaum miskin pada hari Asyura sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian.
Dalam sebuah hadits riwayat Al-Baihaqi, disebutkan: "Barangsiapa melapangkan (nafkah) kepada keluarganya pada Hari Asyura, maka Allah akan melapangkan rezekinya sepanjang tahun." Hadits ini dijadikan sebagai landasan bagi umat Islam untuk melakukan amalan Asyura berupa sedekah kepada keluarga dan sesama.
Dengan bersedekah di Hari Asyura, kita menghidupkan nilai-nilai solidaritas sosial dan kebersamaan. Amalan Asyura ini sangat relevan terutama di masa-masa sulit seperti krisis ekonomi atau bencana alam, di mana banyak saudara kita yang membutuhkan uluran tangan.
Selain memberi dalam bentuk materi, amalan Asyura berupa sedekah juga bisa dilakukan dengan memberikan waktu, tenaga, atau perhatian kepada mereka yang membutuhkan. Ini adalah wujud nyata dari akhlak mulia yang diajarkan dalam Islam.
Menjadikan sedekah sebagai bagian dari amalan Asyura akan membawa keberkahan dalam harta dan kehidupan kita. Allah berjanji akan melipatgandakan balasan bagi mereka yang bersedekah dengan ikhlas dan penuh kasih.
Mengajarkan Nilai-Nilai Asyura kepada Keluarga dan Anak-anak
Salah satu bentuk implementasi amalan Asyura yang sering terlupakan adalah mendidik keluarga, terutama anak-anak, tentang pentingnya hari Asyura. Momen ini bisa dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter dan penanaman nilai keislaman sejak dini.
Mengajak anak-anak untuk ikut serta dalam amalan Asyura, seperti puasa ringan, doa bersama, atau berbagi dengan sesama, akan menanamkan kecintaan terhadap Islam dalam hati mereka. Ini adalah bagian dari tanggung jawab orang tua dalam mewariskan nilai-nilai agama.
Dalam sejarah, para sahabat juga mengajarkan anak-anak mereka untuk ikut menjalankan amalan Asyura. Hal ini menunjukkan bahwa Asyura bukan hanya hari penting bagi orang dewasa, tetapi juga momentum pendidikan bagi generasi muda Muslim.
Dengan membiasakan anak-anak mengenal amalan Asyura, mereka akan tumbuh dengan pemahaman yang kuat tentang ibadah dan akhlak. Ini adalah bentuk investasi spiritual jangka panjang bagi keluarga Muslim.
Menjadikan rumah sebagai tempat utama pelaksanaan amalan Asyura juga akan menciptakan lingkungan yang penuh keberkahan, kasih sayang, dan semangat untuk saling mendukung dalam kebaikan.
Menjadikan Amalan Asyura sebagai Tradisi Ibadah Tahunan
Hari Asyura bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi juga peluang emas untuk memperbanyak amal dan memperbaiki diri. Dengan memahami dan melaksanakan amalan Asyura seperti puasa, doa, dzikir, dan sedekah, umat Islam akan mendapatkan banyak keberkahan, baik secara individu maupun sosial.
Momentum ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, bukan hanya sebagai ritual tahunan, tetapi juga sebagai titik awal perubahan diri menuju kebaikan yang berkelanjutan. Amalan Asyura memberikan ruang bagi setiap Muslim untuk lebih dekat dengan Allah dan lebih peduli terhadap sesama.
Dengan menjadikan amalan Asyura sebagai bagian dari rutinitas tahunan, kita tidak hanya mengikuti sunnah Rasulullah SAW, tetapi juga membangun kebiasaan positif yang akan berdampak besar dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Semoga setiap amalan Asyura yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT dan menjadi sebab turunnya rahmat, ampunan, dan keberkahan dalam hidup kita. Mari jadikan Hari Asyura sebagai hari penuh makna, amal, dan pengabdian kepada Sang Pencipta.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
