Amalan 10 Muharram: Ibadah yang Disunnahkan di Hari Asyura
Amalan 10 Muharram: Ibadah yang Disunnahkan di Hari Asyura
29/07/2024 | Humas BAZNASDalam Islam, ada waktu-waktu tertentu yang sangat dianjurkan untuk menjalani ibadah puasa, salah satunya adalah puasa 10 Muharram. Rasulullah SAW telah menegaskan dalam sabdanya bahwa puasa di bulan Muharram adalah ibadah puasa yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan.
Hari Asyura atau 10 muharram adalah salah satu hari yang sangat penting dan bersejarah dalam Islam, karena pada hari ini terjadi banyak peristiwa besar yang memiliki makna mendalam. Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram, yang membuat bulan Muharram semakin istimewa dan penuh keberkahan bagi umat Islam. Pada hari Asyura, umat Islam disunahkan untuk menjalankan puasa sebagai bentuk ibadah dan mencari keridhoan Allah SWT.
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis yang sahih oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah (Muharram), dan salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim no. 1163). Sabda ini menunjukkan bahwa puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang sangat besar, setara dengan keutamaan salat malam setelah salat wajib.
Puasa Asyura memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah menghapuskan dosa-dosa kecil selama setahun yang lalu. Rasulullah SAW bersabda: “Puasa Asyura, aku berharap kepada Allah dapat menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Untuk membedakan umat Islam dengan Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram, Rasulullah SAW menganjurkan untuk berpuasa juga pada tanggal 9 Muharram atau 11 Muharram.
Selain puasa, salat sunnah Tasbih menjadi amalan yang bisa dikerjakan pada 10 Muharram. Salat sunnah Tasbih tidak hanya bisa dikerjakan pada 10 Muharram, tetapi bisa juga dijadikan amalan rutin. Sesuai dengan namanya, salat sunnah Tasbih dikerjakan dengan membaca tasbih sebanyak 75 kali.
Bulan Muharram juga dapat dimanfaatkan sebagai momen yang tepat untuk menyantuni anak yatim. Meskipun sebenarnya menyantuni anak yatim bisa dilakukan kapanpun.
Di Indonesia, 10 Muharram dikenal dengan istilah Lebaran Anak Yatim. Dalam hadits, Rasulullah SAW menegaskan bahwa umat Islam yang menyayangi anak yatim akan berada berdekatan dengannya ketika di surga.
Berikut bunyinya, "Bahwa aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim dengan baik akan berada di surga, bagaikan dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah, lalu Nabi mengangkat tangannya dan memperlihatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, lalu ia renggangkan." (HR Bukhari).
Sedekah juga menjadi amalan yang bisa dikerjakan pada 10 Muharram. Sedekah bisa diberikan kepada siapapun dan dalam bentuk apapun. Sedekah yang paling utama yakni memberikan nafkah kepada keluarga.
Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang melapangkan keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkan hidupnya pada tahun tersebut." (HR At-Thabrani dan Al-Baihaqi)
Dengan melaksanakan amalan-amalan sunnah seperti puasa 10 Muharram di Hari Asyura, kita berharap dapat meraih pahala yang besar dari Allah SWT. Selain itu, amalan-amalan tersebut juga dapat memberikan manfaat bagi diri kita sendiri. Mari kita manfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya dengan melaksanakan berbagai amalan sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.