
28 Safar: 3 Keistimewaan Hari Ini & Cara Berzakat di BAZNAS
28 Safar: 3 Keistimewaan Hari Ini dan Cara Berzakat di BAZNAS
22/08/2025 | Humas BAZNASDalam tradisi Islam, setiap bulan dalam kalender Hijriah memiliki makna dan sejarahnya sendiri. Salah satu hari yang sering diperbincangkan adalah 28 Safar. Banyak umat Islam yang menanyakan tentang keutamaan hari ini, karena selain terkait dengan beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam, 28 Safar juga menjadi momentum untuk memperbanyak amal kebaikan, termasuk zakat dan sedekah.
Bagi umat Islam, memahami makna 28 Safar sangat penting agar tidak terjebak pada mitos yang berkembang di tengah masyarakat. Sebaliknya, kita justru bisa menjadikan hari ini sebagai waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan amal saleh, doa, dan berbagi rezeki melalui zakat di lembaga resmi seperti BAZNAS.
Artikel ini akan membahas tentang tiga keistimewaan 28 Safar menurut perspektif Islam, meluruskan pemahaman yang keliru, serta memberikan panduan tentang cara berzakat di BAZNAS sebagai wujud kepedulian sosial.
Keistimewaan 28 Safar dalam Sejarah Islam
Banyak literatur klasik dan tradisi masyarakat Muslim yang menyebutkan beberapa peristiwa penting pada 28 Safar. Walaupun sebagian informasi memerlukan kajian lebih dalam, yang jelas hari ini memiliki tempat tersendiri dalam sejarah Islam.
Sebagian riwayat menyebutkan bahwa 28 Safar adalah hari wafatnya Rasulullah SAW. Walaupun mayoritas ulama berpendapat Rasulullah wafat pada 12 Rabiul Awal, ada juga sumber yang mengaitkan wafat beliau dengan 28 Safar. Perbedaan pendapat ini menunjukkan pentingnya tabayyun (klarifikasi) dalam memahami sejarah.
Dalam sejumlah kitab tarikh juga disebutkan bahwa 28 Safar terkait dengan sakit keras Rasulullah SAW menjelang wafatnya. Saat itu, beliau masih sempat memimpin shalat dengan dipapah sahabatnya. Peristiwa ini menjadi pengingat akan perjuangan Nabi hingga akhir hayatnya.
Ada pula masyarakat Muslim di Nusantara yang mempercayai bahwa 28 Safar merupakan hari turunnya bala atau ujian. Meski keyakinan ini tidak memiliki dasar kuat dalam hadis sahih, momentum ini tetap bisa dijadikan sarana muhasabah agar umat memperbanyak doa, sedekah, dan zakat.
Selain itu, 28 Safar juga dimaknai sebagai pengingat akan kefanaan hidup. Rasulullah SAW sebagai manusia terbaik pun wafat, maka sudah selayaknya umat Islam menyiapkan bekal amal, salah satunya dengan zakat di jalan Allah.
Makna lain dari 28 Safar adalah momentum untuk meneguhkan syiar Islam dengan meninggalkan kepercayaan tahayul. Islam mengajarkan bahwa tidak ada hari yang mendatangkan sial. Semua waktu adalah baik selama digunakan untuk kebaikan.
Meluruskan Pemahaman tentang 28 Safar
Di sebagian masyarakat, 28 Safar masih dianggap sebagai hari penuh kesialan. Pandangan ini tentu bertentangan dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW menegaskan bahwa tidak ada kesialan pada bulan Safar. Semua yang terjadi adalah takdir Allah yang penuh hikmah.
Umat Islam perlu memahami bahwa 28 Safar bukanlah hari yang harus ditakuti. Justru sebaliknya, hari ini bisa menjadi momentum amal saleh. Dengan begitu, umat tidak terjebak pada keyakinan jahiliyah yang menganggap ada waktu buruk dalam hidup.
Hari 28 Safar juga bisa dijadikan waktu untuk memperbanyak doa. Dalam Islam, doa bisa mengubah takdir (qadar muallaq) dan menjadi tameng dari musibah. Jadi, daripada menganggap hari ini sebagai hari sial, lebih baik menjadikannya hari penuh doa.
Momentum 28 Safar dapat pula menjadi pengingat akan kematian. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa orang yang cerdas adalah yang banyak mengingat mati. Hal ini bisa digunakan untuk meningkatkan ibadah dan mempersiapkan diri menghadapi akhirat.
Masyarakat juga dapat meluruskan pemahaman tentang 28 Safar dengan memberikan edukasi kepada keluarga dan lingkungan sekitar. Melalui pengajian, dakwah, dan tulisan, pemahaman bahwa hari ini bukanlah hari sial harus terus ditegakkan.
Amalan zakat dan sedekah bisa menjadi solusi untuk meluruskan pandangan negatif tentang 28 Safar. Dengan berbagi kepada fakir miskin melalui BAZNAS, umat Islam tidak hanya menghapus stigma buruk, tetapi juga meraih pahala berlipat ganda.
Amalan yang Dianjurkan pada 28 Safar
Islam selalu mendorong umatnya untuk memperbanyak amal kebaikan di setiap waktu. Tidak terkecuali pada 28 Safar, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan.
Salah satunya adalah memperbanyak doa dan dzikir. Doa memohon perlindungan dari bala, kesehatan, dan rezeki yang berkah sangat baik diamalkan pada 28 Safar. Dengan begitu, umat Islam mengisi hari ini dengan kebaikan, bukan dengan rasa takut.
Membaca Al-Qur’an juga menjadi amalan yang baik. Mengisi 28 Safar dengan tilawah akan mendatangkan ketenangan hati dan menambah pahala. Membaca surah Yasin atau Al-Mulk bisa menjadi pilihan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Sedekah juga sangat dianjurkan. Rasulullah SAW menganjurkan sedekah sebagai penolak bala. Dengan bersedekah pada 28 Safar, seorang Muslim meneguhkan keyakinannya bahwa hanya Allah yang berkuasa atas segala sesuatu.
Amalan lain adalah berzikir bersama keluarga. Mengajarkan anak-anak tentang makna 28 Safar dan amalan yang bisa dilakukan akan memperkuat akidah mereka. Dengan begitu, generasi muda tidak akan mudah percaya pada mitos.
Menunaikan zakat juga merupakan amal mulia. Walaupun zakat memiliki aturan nisab dan haul, umat Islam bisa menyalurkannya kapan saja jika sudah mencapai syarat. Momentum 28 Safar bisa dijadikan titik awal untuk mendistribusikan zakat melalui BAZNAS agar lebih tepat sasaran.
Cara Berzakat di BAZNAS pada 28 Safar
Salah satu bentuk amal terbaik yang bisa dilakukan pada 28 Safar adalah menunaikan zakat. Di era digital, zakat kini semakin mudah dilakukan melalui BAZNAS.
Umat Islam bisa menunaikan zakat secara online melalui website resmi BAZNAS. Dengan begitu, 28 Safar bisa dijadikan momen untuk menyalurkan rezeki dengan cepat dan aman.
Bagi yang lebih nyaman dengan cara tradisional, zakat juga bisa diserahkan langsung ke kantor-kantor BAZNAS di seluruh Indonesia. Momentum 28 Safar menjadi sarana bagi umat Islam untuk bertemu langsung dengan amil zakat.
Selain itu, BAZNAS juga menyediakan layanan zakat melalui aplikasi digital. Dengan sekali klik, umat Islam bisa berzakat pada 28 Safar tanpa harus meninggalkan rumah.
Keunggulan menyalurkan zakat di BAZNAS adalah transparansi dan akuntabilitas. Laporan penyaluran zakat bisa diakses oleh muzaki, sehingga zakat yang ditunaikan pada 28 Safar benar-benar sampai kepada yang berhak.
Berzakat di BAZNAS pada 28 Safar bukan hanya bentuk ketaatan, tetapi juga kontribusi nyata dalam membangun kesejahteraan umat. Zakat akan disalurkan untuk pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga program kemanusiaan.
Dari uraian di atas, jelas bahwa 28 Safar memiliki makna penting bagi umat Islam. Walaupun terdapat perbedaan pandangan tentang peristiwa sejarah pada hari ini, yang terpenting adalah menjadikannya momentum untuk memperbanyak amal saleh.
Alih-alih terjebak pada mitos, umat Islam bisa mengisi 28 Safar dengan doa, dzikir, membaca Al-Qur’an, sedekah, dan zakat. Dengan menyalurkan zakat melalui BAZNAS, umat tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga membantu sesama dalam berbagai aspek kehidupan.
Mari jadikan 28 Safar sebagai pengingat bahwa setiap waktu adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Semoga dengan amal yang kita lakukan, hidup menjadi lebih berkah dan penuh rahmat-Nya.
Mari salurkan sedekah terbaik Anda, melalui link berikut: Sedekah BAZNAS
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
