
Dokumentasi BAZNAS
Pimpinan BAZNAS RI Zainulbahar Noor Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Kehormatan Universitas Islam As-Syafi’iyah
20/07/2022 | Humas BAZNASPimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, Prof. (HC) Dr. H. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec. dikukuhkan sebagai Guru Besar Kehormatan Universitas Islam As-Syafi’iyah.
Zainulbahar resmi diangkat menjadi guru besar UIA setelah dibacakan surat keputusan (SK) yang dilanjutkan dengan pemasangan selempang guru besar oleh Prof. Dr. Dailami Firdaus, di Graha Alawiyah Universitas Islam As-Syafi’iyah, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/7).
Sidang Terbuka Senat UIA dalam Acara Pengukuhan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Senat UIA dan dihadiri Rektor UIA Dr. Masduki Ahmad, SH, MM, dan Ketua Yayasan YAPTA (UIA) Prof. Dr. Dailami Firdaus. Selain para guru besar anggota senat, para wakil rektor, dekan, dan pimpinan struktural, prosesi pengukuhan dihadiri tamu undangan kolega masing-masing guru besar.
Dalam pembukaannya, Ketua Senat menyampaikan selamat atas pencapaian Prof. (HC) Dr. H. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec dan Guru Besar UIA Prof. Dr. H. Daud Rasyid, MA, menjadi guru besar tetap UIA, dalam bidang ilmu masing-masing. Ia berharap status guru besar terus memotivasi keduanya melakukan pengabdian akademik.
Diketahui, bahwa Prof. (HC) Dr. Zainulbahar dikukuhkan sebagai Guru Besar Kehormatan UIA dipercaya sebagai Lektor Kepala di Fakultas Ekonomi UIA pada 2011 dan mencapai jenjang lektor pada 2010.
Pada acara pengukuhan tersebut, Zainulbahar Noor menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Peran Zakat Dalam Pengentasan Kemiskinan".
Dalam orasi ilmiahnya, Zainulbahar memaparkan bagaimana zakat berperan penting dalam penanggulangan kemiskinan serta menyejahterakan umat, dan mengajak semua pihak terkait menggali potensi zakat di Indonesia yang terbilang sangat besar.
"Alhamdulillah, terima kasih kepada keluarga besar Universitas Islam As-Syafi’iyah atas pengukuhan saya sebagai Guru Besar Kehormatan Universitas Islam As-Syafi’iyah. Semoga gelar ini dapat bermanfaat dan menginspirasi banyak pihak demi kemaslahatan UIA dan Indonesia pada umumnya," ujar Zainul.
Dalam orasinya, Zainul mengajak agar seluruh pengelola zakat nasional mengoptimalkan potensi zakat yang cukup besar guna memberdayakan masyarakat.
"Kami juga mendorong melalui Kementerian Agama untuk secara serius memaksimalkan peran universitas-universitas Islam negeri dan universitas lain, khususnya yang memiliki program Manajemen Zakat dan Wakaf (Mazawa) agar lebih berkembang," katanya.
Menurut Zainulbahar Noor, sudah waktunya pemerintah memberikan perhatian atas potensi zakat yang sedemikian besar, senilai Rp 326,7 per tahun berdasarkan penelitian Pusat Kajian Strategis BAZNAS, dengan jumlah yang diharapkan dapat menggantikan rencana pinjaman luar negeri atau memperbesar utang negara dalam pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya terkait penanggulangan kemiskinan.
Zainulbahar mengimbau agar jumlah optimal zakat yang dikumpulkan BAZNAS sebagai lembaga pemerintah nonstruktural akan dapat mencapai 10 persen dari angka RAPBN tahun berjalan, melalui regulasi yang sangat mendukung untuk pencapaian tersebut.
"Pengentasan kemiskinan berbasis masjid harus dicoba wujudkan. Agar masjid menjadi pusat peradaban, bukan hanya sebagai pusat ibadah saja." ujarnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, turut menyampaikan selamat atas gelar Guru Besar Kehormatan UIA yang disandang Prof. (HC) Dr. H. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec.
"Selamat kepada Prof. (HC) Dr. H. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec. atas gelar Guru Besar Kehormatan UIA. Semoga amanah dan dapat terus memberikan sumbangsih bagi pengembangan zakat bagi pengentasan kemiskinan di Indonesia," kata Prof. Noor Achmad.
Sejumlah tokoh nasional juga turut menyampaikan tertimoni dan ucapan selamat atas pengukuhan Prof. (HC) Zainulbahar Noor. Mereka antara lain, Aburizal Bakrie mantan Menko Perekonomian yang pada tahun 1991 bersama Zainulbahar Noor sangat berperan dalam pendirian Bank Muamalat; mantan Menteri Pendidikan Nasional, Prof. M. Nuh; mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Bambang Brodjonegoro yang saat menjabat telah meresmikan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) di Kabupaten Sarolangun, Jambi, di mana saat itu Zainulbahar memiliki andil besar dari BAZNAS.
Selanjutnya Dr. Anwar Abbas, Wakil Ketua MUI, pimpinan lembaga agama pengambil inisiatif dalam pendirian bank syariah pertama di Tanah Air: Bank Muamalat, yang menempatkan Zainulbahar Noor sebagai TIM INTI pendirian bank tsb.
Lalu, mantan Menkumham, Prof. Yusril Ihza Mahendra, Dr. M. Budi Jatmiko; dan bibi kandung Raja Abdullah II Yordania yang pada tahun 2011 dianugerahi gelar Dr. HC oleh UIA, Princess Basma bint Talal, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas peran Zainulbahar Noor dalam mendekatkan hubungan Kerajaan Yordania dan RI (Zainulbahar Noor di akhir masa tugasnya [2009-2012] sebagai Duta Besar LBBP RI di Yordania dianugrahi oleh Raja Abdullah-II: The First Class of Independence Medal _(Wusam al-Istiqlal min al-Darajah al-Ula)._
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
