Muktar, salah satu mustahik dari Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) BAZNAS (Foto: BAZNAS)

Muktar Terus Berinovasi Bersama Balai Ternak BAZNAS

16/07/2021 | Markom BAZNAS

Muktar, salah satu mustahik dari Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) BAZNAS di Desa Lhok Puuk, Kecamatan Panteraja, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, mendapat banyak sisi positif semenjak bergabung dengan BAZNAS. 

 

Pria yang akrab disapa Bang Tar ini dalam kesehariannya dahulu bekerja sebagai petani. Dia adalah sosok yang  tidak mengenal lelah demi mencukupi kebutuhan lima anggota keluarganya. Sebelumnya, ia juga belum pernah memiliki dan merawat hewan ternak kambing. Namun semenjak bergabung menjadi peternak BAZNAS, dia jadi lebih cakap dalam mengenal ternak.

 

Semua itu bermula pada awal September 2019, saat LPPM BAZNAS membentuk Balai Ternak Kabupaten Pidie Jaya di Desa Lhok Puuk, Kecamatan Panteraja untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat miskin melalui peternakan terpadu yang memadukan konsep pembibitan dan penggemukan kambing kacang. 

 

Pemberdayaan kelompok dilakukan dengan pendampingan dan memberikan aset produktif berupa hewan ternak kambing untuk dikembangkan secara berkelanjutan.

 

"Saya berharap nantinya akan semakin banyak lagi dampak dari perkembangan ternak yang ia rasakan dari pemeliharaan ternak. Selain itu saya bertekad untuk bisa meningkatkan perekonomian keluarga dengan program ini," ujarnya.

 

Dalam kesehariannya, Muktar merawat ternak dengan memberi pakan yang baik dan berkualitas secara rutin. 

 

Selain memberi makan rutin kepada ternak kambingnya, ia juga memperhatikan kondisi kandangnya yang harus selalu dalam keadaan bersih dan pembuangan kotoran juga tetap diperhatikan dengan baik. 

Guna menjaga kesehatan ternaknya dari berbagai penyakit, ia rutin mengikuti pelayanan kesehatan ternak kambingnya. Pengecekan kesehatan hewan ternak ini bekerja sama dengan Dinas Peternakan Kabupaten Pidie Jaya. 

 

Selain mendapatkan ilmu terkait pemeliharaan domba, Muktar juga telah memahami tentang pemberian pakan dan formulasi pakan yang tepat untuk kambing. Dengan memanfaatkan alat penggilingan pakan ternak sumbangan Dinas Peternakan Kabupaten Pidie Jaya, Muktar mulai mencoba membuat pakan silase.

 

Muktar menambahkan, ia memberikan pakan silase sebagai tambahan dari pakan konsentrat atau pakan kering. Selain juga pakan hijauan atau pakan fermentasi sesuai jadwal yang telah diatur sebanyak tiga kali sehari. Jika dulu, ia hanya memberikan pakan hijauan, sekarang setelah mendapatkan ilmu berternak yang baik, Muktar nampak telaten dalam memberikan variasi pakan kepada ternak sesuai dengan komposisi yang dibutuhkan kambing.

 

Salah satu dampak pemberdayaan yang dia rasakan adalah pengolahan pakan yang efisien dan ekonomis berupa pembuatan pakan silase (pakan fermentasi). Ketertarikan Muktar pada pengolahan pakan fermentasi, membawanya untuk terus berinovasi. 

 

Salah satunya dengan memanfaatkan limbah jagung saat musim jagung tiba. Daripada batang jagung terbuang begitu saja, Muktar memanfaatkannya untuk dijadikan pakan silase (pakan fermentasi).

 

Pakan fermentasi ternak merupakan pakan alternatif yang sangat mudah dibuat sebagai pengganti pakan rumput. Manfaat dari pakan fermentasi adalah membantu sistem pencernaan hewan ternak, mampu meningkatkan berat badan kambing, menambahkan nafsu makan kambing, daging kambing lebih berisi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menjaga kekebalan pada tubuh kambing.

 

“Untuk mengantisipasi adanya musim kemarau, saya mencoba membuat batang jagung hasil panen menjadi pakan ternak. Hal ini saya lakukan karena selain cara membuatnya mudah, juga memiliki banyak manfaat. Selain itu, agar ternak yang kita pelihara tidak hanya bergantung pada pakan rumput,” ujar Mukhtar menutup ceritanya.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2024 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ