Muyaroah sangat terbantu dengan kehadiran BAZNAS (Foto: BAZNAS)

Kehadiran BAZNAS di Desa Bedono Bantu Perkembangan Usaha Muyaroah

26/07/2021 | Markom BAZNAS

Menjadi orang tua tunggal bukanlah perkara mudah. Selain harus mengurus rumah, orang tua tunggal juga dituntut harus memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Hal inilah yang dirasakan Muyaroah, ibu dengan dua orang anak asal Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. 

 

Muyaroah usianya tak lagi muda, dia sudah menginjak 51 tahun namun masih harus memikirkan kebutuhan rumah tangga dan kedua buah hatinya, mulai dari pangan hingga pendidikan. Kala itu jalan satu-satunya yang terlintas di benaknya adalah membuka usaha, untuk menopang perekonomian keluarga. Muyaroah lantas memilih membuka warung kelontong dan bakso seadanya. 

 

Dengan warungnya yang minimalis, tentu penghasilan yang didapat juga tak seberapa, sulit menutup kebutuhan harian. Dia lalu berpikir untuk mengembangkan usahanya, tapi terkendala masalah modal yang menjadi kesulitan para pelaku usaha mikro dalam mengembangkan usaha. 

 

Minimnya akses permodalan para pelaku usaha mikro yang tidak bankable menjadi salah satu penyebab para pelaku usaha mikro tidak bisa mendapat modal tambahan untuk berkembang. Persyaratan ketat dari bank, menjadi kendala bagi Muyaroah. 

 

Seakan menjawab doanya, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) hadir di Desa Bedono. BAZNAS menghadirkan program pembiayaan mikro di desa pesisir tersebut melalui Lembaga BAZNAS Microfinance Desa Bedono, sebagai salah satu upaya BAZNAS dalam mengentaskan kemiskinan dan membantu masyarakat dalam bidang ekonomi, termasuk terbebas dari jerat rentenir. 

 

Dengan hadirnya BAZNAS Microfinance Desa di Desa Bedono, dapat memperkuat permodalan dan memberikan layanan pengembangan serta penguatan modal sosial bagi masyarakat. Sehingga para pelaku usaha mikro di sana dapat tumbuh, berkembang dan barokah.

 

BAZNAS Microfinance Desa memberikan modal bergulir kepada mustahik yang nantinya dikembalikan kepada perkumpulan yang dibentuk program BMD tersebut. Pinjaman modal ini bersumber dari dana infak yang ditunaikan oleh masyarakat melalui BAZNAS.

 

Muyaroah kemudian menjadi salah satu mitra pelaku usaha mikro BAZNAS Microfinance Desa Bedono sejak tahun 2020. Ia mengungkapkan hadirnya BMD Bedono menjadi jembatan baginya dalam memperoleh pinjaman tanpa jaminan, tambahan, ataupun bunga.

 

“Saya merasa senang masih ada pinjaman tanpa jaminan, tambahan atau bunga. Terima kasih BAZNAS yang sudah memfasilitasi saya untuk mengembangkan usaha,” ucap Muyaroah

 

Modal usaha yang didapat dia gunakan untuk membeli kulkas usaha dan menambah barang dagangannya. 

 

Muyaroah menceritakan meski usahanya belum stabil namun kini mulai ada peningkatan. Perlahan omzet usaha Muyaroah mengalami perkembangan meski saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi.

 

“Alhamdulillah, tetep disyukuri berapapun hasilnya, karena usaha yang saya jalani ini ada kalanya ramai dan ada kalanya juga sepi. Sekarang ada kenaikan omzet Rp100.000- Rp200.000 per hari karena bisa melayani pembeli yang mencari minuman dingin, di mana sebelumnya kami tidak bisa menyediakan,” pungkas Muyaroah.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2024 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ