Muhammad Ridloi bersama ternaknya (Foto: BAZNAS)

Berdaya Bersama BAZNAS, Ternak Ridloi Terus Berkembang

06/07/2021 | Markom BAZNAS

Muhammad Ridloi merasakan banyak manfaat semenjak diberdayakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui program Balai Ternak BAZNAS Gresik. Pria berusia 43 tahun itu sebelumnya berprofesi sebagai guru ngaji di TPQ dan madrasah di Desa Kertosono, Kecamatan Sidayu, Gresik, Jawa Timur. Pendapatannya mengajar mengaji anak-anak desa dirasa tak cukup untuk menghidupi keluarganya, terlebih memenuhi kebutuhan sandang dan pangan anak-anaknya. 

 

Meski begitu, Ridloi enggan meninggalkan aktivitasnya itu lantaran dia tak ingin anak-anak desa jauh dari agama. Namun tetap saja, urusan dapur ngebul terus menjadi beban pikirannya. 

 

Seakan menjawab keresahan dirinya, kesempatan untuk menambah penghasilan pun datang ketika BAZNAS hadir di daerah tempat tinggalnya. Pada Mei 2020,  ia mengikuti seleksi kelayakan peternak mustahik dan terpilih sebagai salah satu peternak mustahik. Hal ini menjadi salah satu titik balik dalam kehidupan Ridloi.

 

Ridloi pun tergabung bersama kelompok Sumber Makmur binaan BAZNAS melalui lembaga program Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM). Pada awal program, dia diberikan modal produktif oleh BAZNAS sebanyak 9 ekor domba untuk dikembangkan melalui program utama penggemukan dan pembiakan. Ridloi tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang dia dapat. Ridloi bertekad untuk memaksimalkan potensi yang ada untuk kemajuan ternak dan tentunya akan berimbas pada perekonomian keluarganya. 

 

Genap setahun menjalani program pemberdayaan peternak mustahik di Balai Ternak BAZNAS Gresik, kini Ridloi telah banyak mendapat dampak dan perubahan positif. 

 

Salah satunya peningkatan kapasitas beternak. Sebelumnya Ridloi memang tidak memiliki latar belakang peternakan namun berkat kegigihannya belajar dan mengikuti pendampingan dari BAZNAS dalam penerapan manajemen reproduksi, manajemen pakan, dan manajemen pemeliharaan ternak, kini ternak yang awalnya berjumlah 9 telah berkembang hingga 26 ekor. Ridloi juga telah berhasil menjual 11 ekor ternak. 

 

Selain mendapatkan pendampingan cara beternak, Ridloi juga didampingi untuk membuka jaringan pasar untuk menjual ternak. Hal yang sungguh dirasa bermanfaat bagi pemula sepertinya.

 

Tak hanya merasakan dampak pendampingan dari BAZNAS, perlahan hasil dari penjualan ternak ini juga dapat meningkatkan pendapatan Ridloi. Jika sebelumnya ia hanya berpenghasilan Rp1 juta kini pendapatannya meningkat menjadi Rp2.065.000, dan terus bertambah dengan usaha sampingan lain yang ia geluti. Peningkatan pendapatan ini sangat berarti bagi Ridloi karena dari beternak ia bisa menambah sumber penghasilan dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya serta menyekolahkan anak-anak dengan baik.

 

“Saya tidak menyangka ternak yang saya pelihara bisa berkembang dengan baik dan telah melakukan beberapa kali penjualan ternak rutin. Kini di kandang ada 15 ekor ternak yang telah disiapkan untuk kebutuhan ternak kurban yang akan datang,” ujar Ridloi.

 

Banyak harapan dan mimpi yang ingin Ridloi wujudkan sebagai peternak salah satunya ia ingin ternak yang dipelihara suatu saat bisa memiliki populasi ratusan hingga ribuan. Selain itu ia juga berharap nantinya selain beternak gudang pakan yang ada di Balai Ternak dapat dimanfaatkan untuk usaha produksi pakan bersama peternak mustahik yang lainnya.

 

Selain itu momen kurban tahun ini juga akan menjadi kesempatan pertama Ridlo’i untuk melakukan penjualan ternak dari domba yang ia pelihara. Ia sangat antusias menyambut Hari Raya Idul Adha kali ini apalagi berbagai persiapan sudah ia lakukan seperti memastikan ternak sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi kurban serta mempersiapkan pakan terbaik untuk dombanya.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2024 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ