Kisah Sukses Efayarnis, Mustahik BAZNAS Bukittinggi Raup Omzet Berlipat di Panorama Lobang Jepang

Di tengah hiruk-pikuk wisatawan yang memadati Panorama Lobang Jepang, Bukittinggi, seorang pedagang souvenir bernama Efayarnis (48 tahun) tersenyum lebar. Dari kios kecilnya di kawasan wisata populer ini, ia menjajakan beragam oleh-oleh khas Bukittinggi: kaos bertema Jam Gadang, tas anyaman, lukisan pemandangan alam Minang, hingga pernak-pernik unik yang memikat hati pengunjung. Di balik kesuksesannya, ada peran Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Bukittinggi yang mengubah hidupnya melalui program pemberdayaan mustahik. Kisah Efayarnis adalah bukti nyata bagaimana dukungan zakat dapat mengantarkan seseorang dari keterbatasan menuju kemandirian ekonomi.

Dari Keterbatasan Menuju Peluang

Efayarnis, warga Kelurahan Kayu Kubu, Kecamatan Guguak Panjang, Bukittinggi, memulai usaha souvenarnya dengan modal seadanya. Sebagai mustahik—penerima manfaat zakat—ia menghadapi tantangan dalam mengembangkan usaha kecilnya. Namun, di bulan Ramadhan 2025, BAZNAS Bukittinggi memberikan angin segar melalui bantuan modal usaha sebesar Rp3.000.000. Dana ini menjadi titik balik bagi Efayarnis.

“Dengan modal dari BAZNAS, saya bisa belanja stok barang dagangan lebih banyak. Saya beli kaos Jam Gadang, tas, lukisan, dan berbagai souvenir lainnya. Alhamdulillah, ini sangat membantu,” ujar Efayarnis dengan raut wajah penuh syukur.

Modal tersebut ia manfaatkan secara maksimal untuk memperkaya variasi dagangannya, menarik lebih banyak pelanggan, dan meningkatkan daya saing di pasar wisata yang kompetitif. Lokasi strategis di Panorama Lobang Jepang, destinasi wisata yang ramai dikunjungi, menjadi panggung sempurna bagi Efayarnis untuk mengembangkan usahanya.

Ledakan Omzet di Musim Libur

Musim libur menjadi momen emas bagi Efayarnis. Dengan banyaknya wisatawan yang memadati Bukittinggi, kiosnya tak pernah sepi. Sebelum menerima bantuan modal, omzet mingguan Efayarnis berkisar Rp1.500.000. Namun, setelah memperluas stok barang dan memanfaatkan momentum libur, omzetnya melonjak drastis hingga mencapai Rp5.000.000 per minggu.

“Alhamdulillah, musim libur ini benar-benar berkah. Banyak wisatawan yang datang, dan mereka suka dengan souvenir khas Bukittinggi. Omzet saya naik tiga kali lipat!” ungkap Efayarnis, yang akrab disapa Buk Efa, dengan semangat.

Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja kerasnya dalam memilih produk yang menarik, seperti kaos bertema Jam Gadang yang menjadi favorit wisatawan, serta ketekunannya melayani pelanggan dengan ramah. Panorama Lobang Jepang, dengan daya tarik sejarah dan pemandangan indahnya, menjadi magnet yang mendatangkan ribuan pengunjung, memberikan peluang besar bagi pelaku UMKM seperti Efayarnis untuk meraup keuntungan.

Peran BAZNAS: Mengubah Mustahik Menjadi Muzakki

Di balik kesuksesan Efayarnis, program pemberdayaan BAZNAS Bukittinggi menjadi kunci. Bantuan modal usaha yang diberikan bukan sekadar suntikan dana, melainkan wujud nyata dari pengelolaan zakat yang transparan dan berorientasi pada kemandirian. BAZNAS tidak hanya menyalurkan zakat kepada mustahik, tetapi juga memastikan dana tersebut digunakan untuk menciptakan efek berlipat: memberdayakan ekonomi lokal, mendukung UMKM, dan membantu masyarakat keluar dari lingkaran kemiskinan.

Efayarnis mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para muzakki—penyalur zakat—yang telah mempercayakan BAZNAS sebagai pengelola dana zakat. “Terima kasih kepada para muzakki yang telah menyalurkan zakatnya melalui BAZNAS. Harapan saya, usaha ini terus tumbuh, berkembang, dan berkah. Saya juga ingin suatu hari nanti bisa menjadi muzakki. Aamiin ya rabbal’alamin,” ujarnya penuh harap.

Visi Efayarnis untuk menjadi muzakki mencerminkan semangat transformasi yang menjadi tujuan utama program pemberdayaan BAZNAS. Dari penerima zakat, ia bertekad menjadi pemberi zakat, melanjutkan rantai kebaikan untuk membantu mustahik lainnya.

Momentum Libur: Peluang Emas bagi UMKM

Musim libur, seperti libur Lebaran atau libur sekolah, selalu menjadi waktu yang dinanti oleh pelaku UMKM di sektor pariwisata. Di Bukittinggi, yang dikenal sebagai kota wisata dengan ikon Jam Gadang dan Panorama Lobang Jepang, momen ini menjadi peluang emas untuk meningkatkan pendapatan. Efayarnis adalah salah satu dari banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan gelombang wisatawan untuk mengembangkan usahanya. Keberhasilannya menunjukkan bahwa dukungan modal, strategi usaha yang tepat, dan lokasi strategis dapat menciptakan lompatan ekonomi yang signifikan.

Kisah Efayarnis bukan hanya tentang keberhasilan pribadi, tetapi juga tentang dampak sosial yang lebih luas. Dengan membeli bahan dagangan dari peternak dan pengrajin lokal, ia turut menggerakkan roda ekonomi masyarakat Bukittinggi. Omzet yang meningkat juga memungkinkannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan lebih baik, bahkan berpotensi memperluas usaha di masa depan. Lebih dari itu, kisahnya menjadi inspirasi bagi mustahik lain bahwa dengan kerja keras dan dukungan yang tepat, kemandirian ekonomi bukanlah mimpi.

Program BAZNAS Bukittinggi, yang didukung oleh zakat para muzakki, membuktikan bahwa pengelolaan zakat yang akuntabel dan terarah dapat mengubah hidup. Dari kios kecil di Panorama Lobang Jepang, Efayarnis menunjukkan bahwa zakat tidak hanya meringankan beban, tetapi juga membuka pintu menuju kehidupan yang lebih sejahtera.

Kisah sukses Efayarnis adalah cerminan dari kekuatan zakat sebagai instrumen pemberdayaan. Dengan bantuan modal Rp3.000.000 dari BAZNAS Bukittinggi, ia berhasil melipatgandakan omzetnya hingga Rp5.000.000 per minggu, memanfaatkan momentum musim libur di Panorama Lobang Jepang. Lebih dari sekadar angka, keberhasilannya mencerminkan harapan, kerja keras, dan dampak nyata dari pengelolaan zakat yang transparan dan berorientasi pada kemanfaatan. Efayarnis kini tidak hanya bermimpi untuk terus berkembang, tetapi juga bertekad menjadi muzakki, melanjutkan kebaikan untuk generasi mendatang. Kisahnya adalah bukti bahwa dari tangan mustahik yang dibina, lahir harapan baru bagi masyarakat Bukittinggi.