BAZNAS Ajak Para Emak Semangat Berkarya dan Berdaya di Bantul

  • Diposting oleh : Humas BAZNAS RI
  • Tanggal : 10/10/2022
  • Bagikan :

BAZNAS Ajak Para Emak Semangat Berkarya dan Berdaya di Bantul


Sahabat ZCD Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) titik Kalurahan Srimartani. Dwi Ajeng Fitriani menjadi narasumber dalam Pelatihan Ekonomi Kreatif yang diselenggarakan oleh Desapreneur Citra Mandiri Kalurahan Sitimulyo. Kapanewon Piyungan. Kabupaten Bantul, Provinsi D.I.Yogyakarta di Aula kalurahan, pelatihan ini diikuti oleh sekitar 25 pelaku UMKM anggota Desapreneur Citra Mandiri Sitimulyo dan pelaku UMKM sekitar Kalurahan Sitimulyo, Senin (10/10). 

Desapreneur merupakan salah satu program strategis Pemerintah DI Yogyakarta untuk meningkatkan kompetensi ekonomi desa dalam mendorong percepatan pembangunan ekonomi di perdesaan.

Materi pelatihanselama sekitar tiga jam ini terdiri dari tiga sesi dengan tiga narasumber dari bidang yang beragam yaitu:

1. Kiat Emak-Emak Jualan di Marketplace (Dwi Ajeng Fitriani/ sahabat ZCD Kalurahan Srimartani dan Founder Kita Muda Berdaya)

2. Tips Membuat Konten Digital (Mukhlis/konten kreator dan pendamping program Desapreneur Citra Mandiri Sitimulyo)

3. Kiat Sukses Bisnis di Era Digital (Surgana Gautama/Konsultan Digital Marketing dari taskertas.net)

 

Ajeng, fokus pada sharing tentang kiat emak-emak dalam berjualan di market place. Sebagai perempuan wirausaha, sebutan "emak-emak" yang sering dimaknai sebagai perempuan yang sudah menikah, memiliki anak, memiliki multi peran, dan tugas, memiliki beragam tantangan dalam menjalankan usahanya, terutama di market place. 

Market place sebagai tempat berjualan kini menjadi salah satu solusi yang bisa dipilih oleh para pelaku UMKM dalam rangka meningkatkan penjualan produk usahanya. 

Ajeng sebagai penggiat UMKM menyampaikan mengenai beberapa alasan mengapa pelaku UMKM perlu mencoba masuk dan berjualan di market place seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan platform lainnya melalui inovasi perkembangan teknologi, perubahan gaya hidup masyarakat, barang yang dijual tidak terbatas, lebih efektif dan efisien, tingkat kepercayaan tinggi, mudah dipantau perkembangannya, modal minimalis, dan promosi lebih mudah. Di sesi ini Ajeng juga sharing mengenai langkah-langkah teknis umum berjualan di market place.

Ia juga menyampaikan, meskipun ada banyak kemudahan yang didapatkan dari berjualan di market place, pelaku UMKM tetap perlu melakukan strategi supaya produk yang dijual bisa laku terjual dan traffic toko meningkat. Adapun strategi yang dapat dicoba yaitu mengalihkan alur pembelian offline/online ke toko di market place, memanfaatkan fitur-fitur atau layanan yang ada di marketplace seperti program voucher diskon, free ongkir, iklan berbayar, memberikan layanan terbaik untuk customer dan mengajaknya untuk memberikan feedback/rating terbaik di toko, dan strategi lainnya.

Ajeng juga menyarankan agar para peserta yang mau memulai berjualan di market place untuk memilih salah satu marketplace dahulu dan benar-benar ditekuni serta dimaksimalkan hingga berhasil, sebelum nantinya mencoba beberapa marketplace yang lain. Hal ini diperlukan mengingat para emak-emak memiliki aktivitas yang padat di ranah domestik maupun di lingkungan masyarakat sehingga agar lebih fokus dalam mengelola market placenya.

Motivasi agar terus semangat berkarya dan berdaya melalui usaha yang sudah dirintis, kaum ibu sangat perlu untuk terus meningkatkan ketrampilan diri agar dapat beradaptasi di era digital. Smartphone atau gawai pintar harus dimanfaatkan dengan cerdas agar keberadaannya dapat membantu mencerdaskan diri, membantu mengembangkan usaha, dan meningkatkan pendapatan ekonomi. jejaring pertemanan yang sehat/satu frekuensi juga menjadi penting agar mereka dikelilingi oleh energi positif yang mengajak pada kebaikan dan kontinuitas dalam penumbuhan diri yang lebih baik lagi. 

BAYAR ZAKAT